PYONGYANG-Ada tanda-tanda baru dari Korea Utara (Korut) yang menguatkan dugaan bahwa Kim Jong-un sedang tidak dalam kondisi normal. Sudah lebih dari dua pekan Pemimpin Tertinggi Korut itu tidak menandatangani surat ataupun dokumen pemerintahan.
Media Gendai Business di Jepang mengabarkan, Partai Buruh Korea yang berkuasa di Korut telah mengajukan berbagai proposal kepada Jong-un. Namun, tak satu pun proposal yang dikembalikan ataupun disetujui dengan tanda tangan langsung cucu pendiri Korut Kim Il-sung itu.
Sejak pertengahan April lalu, beberapa lembaga negara di Korut tidak menerima dokumen kenegaraan yang ditandatangani Jong Un. Sementara kabar lain menyebut pria yang berkuasa sejak Desember 2011 itu dalam status vegetatif atau mengalami kelainan kesadaran akibat kerusakan pada otak sehingga tak menunjukkan respons.
Baca Juga:Karawang Berlakukan PSBB Mulai 6-20 MeiPKS Cium Ada Pihak Sengaja Membuat Gaduh Bansos Covid-19 di Jabar
Spekulasi tentang Jong-Un mengemuka setelah putra mendiang Kim Jong-il itu tak terlihat dalam acara tahunan perayaan kelahiran Kim Il-sung di Istana Matahari Kumsusan pada 15 April lalu. Jong-un muncul terakhir kali di depan umum pada 11 April lalu saat memimpin pertemuan Politbiro Partai Buruh Korea untuk membahas penanggulangan pandemi virus corona.
Selain itu, kini juga muncul rumor tentang adik perempuan Jong-un yang bernama Kim Yo-jong (32) mulai memiliki peran lebih besar di pemerintahan Korut. National Assembly Research Service yang menjadi think-tank bagi parlemen Korea Selatan dalam kajiannya menyebut Jong-un memperbesar peran Yo-jong.
“Kim Jong-un dalam rangka mengatasi krisis nasional bisa memperluas status dan peran Yo-jong sebagai ‘pusat partai’,” ujar lembaga penelitian itu. Sebutan ‘pusat partai’ itu merujuk pada istilah yang digunakan untuk Jong-un dan ayahnya, Kim Jong-il ketika diakui sebagai penerus resmi pemegang kekuasaan negara.(star/koreaherald/ara/jpnn)