JAKARTA-Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, jumlah orang miskin di Indonesia semakin bertambah akibat wabah virus korona. Menurutnya, banyak masyarakat kehilangan mata pencaharian sebagai dampak dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan, untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Wapres Ma’ruf selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) juga mengatakan, pandemi COVID-19 bukan saja menjadi isu kesehatan, tetapi juga telah berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi seluruh lapisan masyarakat.
“Akibat COVID-19 yang kita alami, tidak hanya saja mengakibatkan terganggunya kesehatan, tetapi juga berdampak pada masalah sosial dan ekonomi, angka kemiskinan menjadi berlipat, bertambah,” katanya menjelaskan.
Ia melanjutkan, tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan.
Baca Juga:Jokowi Umumkan Ada Sejumlah Daerah Kurang Bahan Pangan dari Beras hingga Telur AyamIndonesia Utang ke Sejumlah Bank Internasional untuk Tangani Pandemi Corona, Total Rp 11,5 Triliun
“Banyak orang kehilangan pekerjaan dan banyak warung kecil yang tutup. Jadi, jumlah orang miskin pun makin bertambah. Mungkin di sekitar kita juga banyak orang yang terdampak corona ini, karena itu kewajiban memberi makan orang miskin juga menjadi semakin bertambah,” kata Wapres Ma’ruf dalam “Tausiyah Shodaqoh Ramadan”, Senin (27/4/2020).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menambahkan, Pemerintah sudah memberikan bantuan sosial untuk meringankan beban warga miskin dan rentan yang terdampak pandemi COVID-19.
Selain itu, bantuan Program Keluarga Harapan juga dicairkan lebih cepat. Ada juga keringanan pembiayaan listrik dan air bagi masyarakat, serta meluncurkan program Kartu Prakerja.
Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Pemerintah menargetkan penurunan angka kemiskinan hingga 7 sampai 6,5 persen sehingga jumlah penduduk miskin di Indonesia menjadi 18,34 hingga 19,75 juta di akhir 2024.
Prediksi Menteri Keuangan
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan jumlah orang miskin baru dan pengangguran bisa bertambah di tengah pandemi COVID-19.
Ia menyebutkan, orang miskin baru bisa bertambah hingga 3,78 juta orang jika mengikuti proyeksi terburuk.
Masih berdasarkan proyeksi terburuk, pengangguran di Indonesia bisa bertambah hingga 5,2 juta orang.
Baca Juga:Pandemi Corona Picu Kerawanan Pangan Akut, Ini Negara yang Risiko Tinggi Krisis PanganAncaman Krisis Pangan, Jokowi Minta BUMN Buka Lahan Baru untuk Persawahan
Hal itu disampaikan Sri Mulyani seusai rapat kabinet bersama Presiden Joko Widodo melalui konferensi video, Selasa (14/4/2020). (*)