JAKARTA-Meski sedang menghadapi wabah Covid-19, ternyata banyak warganet yang sedang merayakan kegembiraannya.
Banyak warganet senang setelah mengetahui akun Twitter Permadi Arya alias Abu Janda Al Boliwudi dengan nama @permadiaktivis terkena suspend.
Saat warganet mencoba masuk ke akun itu, muncul tulisan “Account suspended, Twitter was suspends accounts that violate the Twitter Rules”.Â
https://twitter.com/mas__piyuuu/status/1255145266505592832?s=21
Baca Juga:Heboh Ramuan Anti Corona dan Dr Suradi, Ini Klarifikasi Dinas Penerangan ALMaatje Benassi, Perempuan Amerika Serikat Dituduh Penganut Teori Konspirasi Bawa Corona ke Cina
“Yeyyy alhamdulillah akun dajjal disuspend Twitter,” kata @dirgaaldhafeer, Rabu (29/4). “Alhamdulillahirobbil alamin…,” kata @NstParman.
“Di bulan suci, Allah membelenggu setan-setan, termasuk setan yang satu ini,” kata @Saharud72396121.Â
https://twitter.com/ndon_isback/status/1255140268858212352?s=21
Komentar yang lebih ekstrem datang dari Ustad Maaher At-Tuawilibi melalui akunnya, @ustadmaaher_. “BENARKAH INFORMASI AKUN ABU BANG*** AL TOLOLI MUSNAH? Kalau benar, adakah yang sudi turut meng-Aminkan doa saya di malam suci Ramadhan ini: Yaa Allah Ya Rabb, Dzat Yang Maha Kuasa & Adidaya, MUSNAHKANLAH juga orangnya, jangan hanya akun Twitternya. Aamiin… ,” kata dia.
Seperti diketahui, Abu Janda merupakan salah satu pendukung mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Presiden Jokowi.
Sosoknya sangat kontroversial karena tak segan-segan menyerang Islam melalui cuitan-cuitannya di Twitter, dan juga menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dia bahkan telah berkali-kali dilaporkan ke polisi atas perbuatannya itu.
Misalnya, pada Desember 2019, Abu Janda dilaporkan Ikatan Advokat Muslim Indonesia karena mengatakan bahwa teroris punya agama dan agamanya adalah Islam.
Baca Juga:Atasi Pagebluk Corona, Perppu 1/2020 Dicurigai sebagai Agenda Politik Anggaran Mudahkan Utang dari Luar NegeriPemerintah Lelang Surat Utang Negara, Pemerintah Serap Rp16,6 triliun
Pada 1 November 2018, dia juga dilaporkan ke polisi karena menuduh Aksi Bela Tauhid sebagai aksi politik terselubung melalui media sosial, dan pada 14 November 2018 kembali dilaporkan ke polisi karena menuduh bendera tauhid adalah bendera teroris. (*)