Di ruangan ini juga terdapat banyak sekali cermin yang digantung di dinding. Ada lebih dari 10 cermin berukuran besar. Cermin ini dimaksudkan sebagai pemantul cahaya, baik cahaya matahari dari luar maupun cahaya dari lampu kristal di tengah ruangan yang di jaman dahulu kala yang masih menggunakan lilin.
Di ruangan lainnya, ada sebuah benda yang tidak boleh dilewatkan, yaitu alat musik kuno bernama Komet. Saat ini hanya tersisa dua di dunia, satunya lagi berada di Jerman. Alat musik berbentuk lemari setinggi hampir 2 meter ini dibawa dari Jerman pada 1896 oleh Sultan Siak XI, Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil.
Alat musik ini terawat dengan baik dengan beberapa koleksi piringan baja sebagai sumber musiknya. Secara berkala di momen-momen spesial, alat musik ini diputar untuk diperdengarkan kembali suara musik dari Beethoven, Mozart, dan Richard Krauss yang masih terdengar merdu dan indah.
Baca Juga:Perawat PDP Corona itu Meninggal Dunia setelah Melahirkan BayinyaSpekulasi Menghilangnya Kim Jong-un
Kabupaten Siak terletak sejauh 94 kilometer dari ibu kota provinsi Riau, kota Pekanbaru. Untuk mengunjungi Siak bisa ditempuh lewat jalur sungai dengan mengunakan speedboat dan jalur darat dengan menggunakan bus dari kota Pekanbaru. Kedua jalur ini memiliki waktu tempuh yang hampir sama, yaitu 2 jam hingga 2 jam 30 menit. Lokasi istana Siak terletak tidak jauh dari pelabuhan, hanya sekitar 500. (*)