PYONGYANG-Benarkah Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong-un telah meninggal? Kalau benar, tampaknya rakyat Korea Utara akan menjadi yang terakhir tahu karena sampai hari Sabtu kemarin media pemerintah masih memberitakan aktivitas kepala negara.
Pada Sabtu (25/4/2020), ketika santer diberitakan Kim telah menjalani operasi jantung dan bisa lumpuh – bahkan ada yang berani mengatakan dia sudah tidak tertolong – media pemerintah The Pyongyang Times terbit dengan isi seperti tidak terjadi apa-apa, seperti hari rutin lainnya.
Di halaman muka koran tersebut, seperti diperoleh redaksi dari KCNA Watch — aggregator berita yang mengkhususkan diri pada media-media Korut — berita utama yang tampil paling atas dengan ukuran huruf paling besar menulis: “Supreme Leader Kim Jong Un Congratulates Cuban President on His 60th Birthday” (Pemimpin Besar Kim Jong Un Mengucapkan Selamat kepada Presiden Kuba yang Berulang Tahun ke-60).
Baca Juga:Monster Bawah Laut AL Rusia: Kapal Selam Borei Class, Hitungan Menit Hancurkan Seluruh NegaraYuni Shara Cemas Bisnisnya Merugi di Tengah Pandemi Corona
Kalau melihat tanggal terbit media tersebut adalah Sabtu, 25 Maret 2020. Namun, perlu dicatat bahwa The Pyongyang Times terbit mingguan, sehingga bisa jadi halaman sampul itu sudah disiapkan beberapa hari sebelumnya.
Juga, kalau melihat tanggal ulang tahun Presiden Kuba Miguel Diza-Canel adalah 20 April.
Menurut media tersebut, Kim mendoakan “Presiden Kuba dan keluarganya agar selalu sehat, bahagia, dan semakin sukses”.
Media Korut lainnya, Rodong Sinmun, pada edisi Minggu (26/4/2020) mengatakan bahwa pada hari Jumat (24/4) lalu Kim bertukar salam dengan G. A. Zhuganov, ketua Komite Sentral Partai Komunis Rusia. Namun, tidak disebutkan apakah melalui telepon atau surat.
Dua hari ini pemberitaan media-media kredibel di negara Barat terkait Kim sangat kacau. Semuanya menulis kabar yang saling bertentangan dan tanpa nara sumber pertama yang kredibel. Kebanyakan mengutip media di Korea Selatan atau pernyataan dari seorang jurnalis senior di Hong Kong.
Bukan salah mereka sepenuhnya memang, karena Korut sendiri sangat tertutup, apalagi menyangkut kesehatan pemimpin mereka yang diperlakukan sebagai rahasia negara.
Spekulasi tentang nasib Kim merebak karena dia tidak hadir pada perayaan hari jadi Tentara Revolusi Rakyat Korea yang didirikan Pendiri Bangsa, Kim Il-Sung pada 25 April 1932.