JAKARTA-Jangan pernah meremehkan hal kecil, ternyata saat minum air seseorang perlu memerhatikan posisi yang benar.Â
Hingga saat ini, minum sambil duduk merupakan langkah yang paling tepat. Pasalnya, selain sesuai dengan adab posisi duduk, juga dinilai aman bagi kesehatan.
Menurut catatan medis, minum dengan posisi berdiri dapat menyentuh bagian bawah esofagus, yang pada gilirannya melukai sfingter yakni otot yang menghubungkan kerongkongan ke lambung.
Baca Juga:Pejabat Tinggi Korsel: Sedang Berlibur di Pantai, Kim Jong-un Masih Hidup dan SehatSapa Mentari Pagi dari Toroan, Air Terjun Cantik di Madura
Jika dibiasakan minum sambil berdiri akan menyebabkan penyakit kronis. Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Tingkat Asam Tinggi
Air tidak bersifat asam atau alkalin. Namun, itu membantu dalam menipiskan tingkat asam dalam tubuh.Â
Asupan air disarankan untuk berada di tegakan kecil sambil duduk.
Postur ini membantu dalam menipiskan tingkat asam tubuh, karena tingkat asam dikombinasikan dengan jumlah air yang benar. Â
Jadi, minum air sambil berdiri bisa lebih berbahaya daripada yang bisa dibayangkan.
2. Gagal Ginjal
Ketika minum air sambil berdiri, air tidak disaring dengan benar oleh ginjal.
Produk limbah kemudian masuk ke kandung kemih dan bercampur dengan darah, yang menyebabkan kerusakan ginjal.Â
Baca Juga:Jinyoung GOT7 Bintangi When My Love Blooms, Drama Korea yang Menguras EmosiDinyatakan Meninggal Dunia karena Terinfeksi Virus Corona, Wanita Ini Ternyata Masih Hidup
Namun, jika sistem ini berlanjut akhirnya bisa menyebabkan gagal ginjal hingga kematian.
3. Radang Sendi
Salah satu kerusakan yang paling terkenal yang disebabkan oleh minum air di posisi yang salah adalah radang sendi.
Ketika minum air sambil berdiri, umumnya cenderung mengganggu keseimbangan cairan lain dalam tubuh, menyebabkan kekurangan cairan yang dibutuhkan dalam sendi.
Ini menyebabkan terlalu banyak akumulasi cairan di sendi, memicu arthritis.
4. Saraf Tidak TenangÂ
Saat duduk dan minum air, sistem parasimpatis bekerja yang pada dasarnya memungkinkan indera untuk menjadi tenang dan sistem pencernaan mengalir dengan mudah.
Dibandingkan dengan posisi berdiri, yang menempatkan tubuh dalam mode bertarung atau lari dan menyebabkan ketegangan saraf di tubuh.(*)