Nah, berbeda dengan skenario ke 1, skenario ke 2 menggambarkan kondisi yang mirip dengan hari ini. Sejak PSBB diterapkan 10 April sampai dengan 23 April, terlihat masih belum efektif sehingga pada akhir April diprediksi korban virus Covid-19 dapat mencapai kisaran angka 11.000.
”Oleh sebab itu, pemerintah harus lebih optimal lagi dalam penerapan PSBB. Apabila pemerintah dapat mengoptimalkan PSBB di jilid ke dua serta didukung kesadaran masyarakat untuk mengikuti aturan tersebut, maka prediksi korban Covid-19 mencapai kisaran angka 15.000 pada akhir Mei dan 16.000 pada akhir Juni,” terang pria jebolan S2 Kebijakan Publik, FEB Universitas Indonesia itu.
”Sementara apabila pemerintah gagal menerapkan PSBB dan masyarakat juga tidak mengikuti aturan tersebut, maka kondisi akan lebih membahayakan. Pada skenario ke 3 ini diprediksi pada akhir April korban Covid 19 akan mencapai kisaran angka 21.000, akhir mei 30.000, dan akhir Juni 31.000,” lanjut Pandu.
Baca Juga:Gagal Keluar Jakarta, H+2 Operasi Larangan Mudik 2.909 Kendaraan Batal Pulang KampungSopir Penjemput 2 Santri Temboro Mendadak Meninggal Dunia di Pintu Tol Madiun, Evakuasi Gunakan APD
Melihat penerapan PSBB sejak 10 April lalu sampai dengan 23 April saat ini nampaknya masih belum efektif, ditambah juga masyarakat yang masih belum sepenuhnya mematuhi aturan tersebut.
Penerapan PSBB jilid 1 sejak 10 April sampai 23 April dan berakhir hari masih belum efektif baik di pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah masih belum tegas memberikan sanksi kepada masyarakat yang melakukan pelanggaran seperti tidak memakai masker di ruang publik, pemeriksaan pengendara kendaraan yang hanya dilakukan pagi dan sore.
Sejauh ini masih banyaknya kantor dan pabrik yang masih memperkerjakan karyawannya, pasar yang masih terbuka ramai, dan lain-lain. Disisi lain masyarakat juga masih tidak memperdulikan aturan PSBB dengan berkumpul di ruang publik, tidak melakukan social distancing, disiplin cuci tangan, tidak memakai masker, dan lain-lain.
”Oleh sebab itu memasuki PSBB jilid ke kedua pemerintah harus lebih optimal dalam implementasinya,” harap Pandu.
Kemudian kapan wabah Covid-19 selesai di Indonesia? Mengingat negara-negara di dunia saat ini seperti China dan Korea Selatan telah hampir melewati masa-masa sulit Covid-19, bahkan lockdown di Cina telah dicabut.
Dalam analisisnya Pandu yang juga lulusan Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia tersebut memprediksi bahwa wabah Covid-19 di Indonesia akan mengalami puncaknya pada tanggal 11-20 Mei dan kemudian semakin menurun dan berakhir jumlah penyebaran kasus per hari pada tanggal 23-30 Juni.