“Mungkin dia akan mengadopsi garis yang lebih sulit daripada kakaknya dalam berurusan dengan seluruh dunia karena tingkat kemiskinan,” paparnya.
“Tidak ada yang lain—hanya itu yang mereka miliki. Saya percaya dia sekuat kakaknya dan dia sangat terlihat belakangan ini.”
“Seringkali pemimpin baru merasa mereka harus lebih tangguh daripada yang sebelumnya,” katanya.
Baca Juga:Wakil Direktur HKSTV Sebut Kim Jong-Un Meninggal DuniaMisteri Kesehatan Kim Jong-Un
Lulusan ilmu komputer, Kim Yo-jong adalah anak kelima dan bungsu dari mendiang Kim Jong-il.
Dia memiliki ikatan yang erat dengan saudara Kim Jong-un. Sama seperti sang kakak, perempuan itu telah menikmati kehidupan mewah yang asing bagi sebagian besar orang miskin di negara tersebut.
Sejak usia sembilan tahun, dia dididik di Swiss di mana dia dan kakaknya tinggal bersama dan memiliki koki pribadi serta tim pengawal.
Kim Yo-jong kembali ke Pyongyang untuk kuliah di universitas sebelum mengambil tempat di antara elite penguasa.
Dia menjadi utusan keluarga pertama yang mengunjungi Ibu Kota Korea Selatan; Seoul. Dia juga bergabung dengan kakaknya yang gila kekuasaan dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dia kemungkinan adalah pewaris takhta Korut, karena anak-anak Kim Jong-un masih terlalu kecil.
Kim Jong-chul, 38, kakak laki-laki mereka, dipandang sebagai playboy yang tidak begitu minat dengan politik. Dia yang menyukai musik tidak dianggap sebagai calon pemimpin.
Baca Juga:5 Cara Memiliki Bibir Sehat Saat BerpuasaJokowi Berjuang untuk Kepentingan Bangsa, Aktivis HAM Asal Papua Soroti Pidato Prabowo Subianto
Saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam meninggal dalam pembunuhan pada tahun 2017. Saudara tiri lainnya, Kim Sol-song, 45, tidak dianggap sebagai penantang untuk mengambil alih kekuasaan.
Sung Yoong Lee, seorang ahli Amerika tentang Korea, mengatakan; “Sangat mungkin Kim Yo-jong akan lebih kejam daripada saudara laki-laki, ayah atau kakeknya.”
“Dia harus menunjukkan keberaniannya dengan memprovokasi AS dengan tes senjata utama dan serangan mematikan terhadap Korea Selatan dan pasukan AS yang ditempatkan di sana,” ujarnya.
Tujuh dekade pemerintahan oleh dinasti Kim telah melihat ribuan orang dieksekusi dan jutaan orang mati kelaparan.
Kim Yo-jong tetap diam dalam menghadapi kebrutalan rezim kakaknya, termasuk eksekusi terhadap paman mereka atas tuduhan korupsi.