Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak sependapat, Menurut WHO berjemur sinar matahari dengan temperatur lebih dari 25 derajat celsius tidak bisa mencegah infeksi virus korona baru.
Virus SARS-CoV 2 penyebab COVID-19 tetap bisa menginfeksi manusia meskipun berada di negara dengan suhu yang panas sekalipun. Terbukti, wilayah Timur Tengah, dan Asia Tenggara seperti Indonesia, Singapura, dan Malaysia jumlah kasus penularannya tetap sangat tinggi.
Trump berulang kali mengatakan, wabah COVID-19 di akan berakhir saat Negeri Paman Sam memasuki musim panas. Paparan matahari dan kelembapan akan membunuh virus yang sudah menginfeksi dua juta orang lebih di planet Bumi itu.
https://beritaradar.com/2020/04/24/who-vs-amerika-serikat-sinar-matahari-mengakhiri-wabah-pandemi-corona/