Selain itu saat berbuka puasa juga umat islam diminta untuk segera dalam berbuka. Mereka tidak boleh menundanya, bahkan hingga dua jam lagi karena ada sunnah untuk menyegerakan waktu berbuka. Disebutkan dalam Al Fath, “Sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling cepat dalam berbuka puasa dan paling lambat dalam makan sahur”.
“Segera berbuka untuk menggantikan energi yang hilang, kemudian sahur mendekati waktu subuh karena ini akan memendekkan saat perut kosong,” kata dia.
Di samping itu, dr. Raehanul menyampaikan, puasa ramadhan tidak akan menurunkan imunitas tubuh terlebih di masa pandemi covid-19 (virus corona), sehingga ini tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak berpuasa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengeluarkan panduan terkait puasa bagi kaum muslimin yang disusun oleh para ilmuwan islam.Berita Terkait
Baca Juga:Inspirasi Puasa Pertama dengan 5 Menu Sahur Praktis IniKabar Duka: Kakak Aktivis Soe Hok Gie Sosiolog Arief Budiman Meninggal Dunia, Selamat Jalan Kawan
Salah satu yang ditulis yakni berdasarkan panduan WHO, tidak ada bahaya atau risiko terkait dengan puasa dan bisa akan mudah terkena covid-19. Ada yang menyebutkan puasa akan membuat imunitas tubuh turun dan mudah terinfeksi, ini merupakan pernyataan yang tidak dibenarkan. Padahal faktanya puasa menyehatkan tubuh, asalkan dengan cara yang benar dan sehat, makan sahur, menyegerakan berbuka, dan tidur yang cukup
“Ringkasnya selama ramadhan dan di tengah pandemi kita tetap berpuasa, insyaallah akan bermanfat bagi tubuh. Terlebih lagi yang menjadi kaum rebahan, ga capek, maka tetap puasa,” kata dia. (*)