Sedimen yang menumpuk dari waktu ke waktu akhirnya roboh, barangkali dipicu oleh guncangan gempa bumi setempat, hal yang lazim di Indonesia.
Hal yang belum diketahui tim peneliti saat ini ialah kapan tepatnya longsor bawah laut ini terjadi. Estimasi terbaik para peneliti adalah dalam periode geologi saat ini jadi, dalam 2,6 juta tahun terakhir.
Sampel batuan yang diekstraksi dari MTD bisa lebih memastikan usia mereka dan frekuensi kerobohan lereng dan para ilmuwan sedang mencari pendanaan untuk melakukan ini.
Baca Juga:Heboh Iwan Fals Diringkus Polisi Gara-gara Curi Motor, Pencipta Lagu ‘Wakil Rakyat’ Angkat SuaraSpesialis Patologi Klinik UGM Ungkap Cara Sehat Rasulullah Saat Puasa Ramadhan
Tim juga berencana mengunjungi daerah pesisir Kalimantan untuk mencari bukti fisik dari tsunami purba ini dan membuat pemodelan jenis gelombang yang bisa mengenai garis pantai.
“Penelitian ini memperkaya pengetahuan komunitas geologi dan geofisika Indonesia akan bahaya sedimentasi dan tanah longsor di Selat Makassar. Masa depan penelitian ilmu bumi adalah menggunakan pendekatan terintegrasi dan multi-disiplin dengan kolaborasi internasional,” kata Ben Sapiie, dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Profesor Dan Parsons adalah direktur Institut Energi dan Lingkungan di Universitas Hull, Inggris. Kelompoknya juga mempelajari tanah longsor bawah laut di seluruh dunia.
“Yang menarik di sini ialah bagaimana sedimen ini sedang tertimbun kembali dan menumpuk dari waktu ke waktu di Selat Makassar oleh arus laut,” katanya.
“Sedimen ini menumpuk dan kemudian roboh ketika menjadi tidak stabil. Kuncinya kemudian ialah mengidentifikasi titik kritis, atau pemicu, yang menyebabkan longsor. Kami melakukan penelitian serupa pada fjord, mengeksplorasi beberapa pemicu dan magnitudo dan frekuensi longsor yang bisa terjadi.
“Peristiwa longsor terbesar dan tsunami terbesar kemungkinan bakal terjadi ketika laju pengiriman sedimen sangat tinggi tapi pemicunya jarang terjadi, sehingga ketika terjadi longsor volumenya sangat besar.”
Indonesia mengalami dua peristiwa tsunami yang disebabkan tanah longsor pada tahun 2018 ketika sisi gunung berapi Anak Krakatau runtuh dan ketika gempa memicu tanah longsor di Teluk Palu, Sulawesi.
Baca Juga:Inspirasi Puasa Pertama dengan 5 Menu Sahur Praktis IniKabar Duka: Kakak Aktivis Soe Hok Gie Sosiolog Arief Budiman Meninggal Dunia, Selamat Jalan Kawan
Jadi memang ada kesadaran bahwa tsunami bisa diakibatkan oleh sumber selain gempa megathrust di dasar laut seperti yang terjadi di Sumatra pada tahun 2004.