Mereka bahkan berkonspirasi dengan penguasa Romawi untuk menya libnya. Sampai saat ini, orang Yahudi menanggap Nabi Isa sebagai al-Masih palsu (the false messiah), karena menurut anggapan mereka Nabi Isa telah terbunuh, dan selama hidupnya tidak memenuhi nubuatan sebagai alMasih, seperti merestorasi Israel, membangun kembali haikal Sulaiman, mengembalikan bani Israil ke tanah Suci, menjadi raja , dan seterusnya.Bahkan, orang Yahudi menyampaikan tuduhantuduhan keji kepada Nabi Isa dan ibunya, Maryam. Bahwa Nabi Isa adalah anak zina, dan melakukan sihir. Sedangkan ibunya, Maryam, adalah seorang pezina. Setelah peristiwa penolakan Nabi Isa —yang merupakan keturunan Nabi Daud— sebagai al-Masih tersebut, Tuhan tidak lagi menurunkan nabi kepada Bani Israil.Dan beratus-ratus tahun, persoalan ini menjadi perdebatan antara kaum Yahudi yang menolak Nabi Isa dengan Yahudi pengikut Nabi Isa, yang menjadi cikal bakal Nasrani. Sampai Nabi Muhammad saw diutus, yang membenarkan Nabi Isa adalah al-Masih yang sebenarnya. Dan, al-Masih akan turun kembali di akhir zaman, menjadi hakimun adil, atau penguasa adil. Lalu, siapa messiah yang ditunggu oleh kaum Yahudi?Nabi Muhammad telah memperingatkan tentang kedatangan al-Masih Dajjal, yang secara harfiah berarti al-Masih Pendusta. Orang Kristen menyebutnya sebagai antikristus.
“Setelah kaum Yahudi menolak mengakui al-Masih yang asli, yaitu Nabi Isa Putra Maryam, sebuah divine punishment yang paling buruk pun menanti. Ya’juj dan Ma’juj kini membawa orang-orang Yahudi kepada al-Masih palsu, yang akan memimpin mereka dalam petualangan menuju kehancuran,” tulis Imran Hosein.
Dajjal, digambarkan dalam hadis-hadis Nabi sebagai seorang pendusta yang sebelah matanya buta, tertulis di keningnya huruf kaf fa’ dan ra’ ((ك ف ر. Kemunculannya pertanda kiamat sudah sangat dekat. Dia menjadi fitnah terbesar dalam sejarah kehidupan manusia. Sampai-sampai, setiap Nabi yang diutus, mengingatkan umatnya tentang fitnah Dajjal.
Baca Juga:Waspada: Semasa Hidupnya Tak Pernah Jalan-jalan, Seorang PDP Meninggal DuniaPetugas Pemakaman Pingsan saat Kuburkan PDP Positif Corona
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا بُعِثَ نَبِيٌّ إِلَّا أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الكَذَّابَ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ
“Tidaklah diutus seorang nabi, melainkan dia mengingatkan kaumnya tentang si buta sebelah, sang pendusta. Ketahuilah Dajjal itu buta sebelah dan Tuhan kalian tidak buta sebelah. Diantara dua matanya tertulis: Kafir” (HR. Bukhari 7131).