World Shadow Government adalah organisasi supranasional yang sangat rahasia, yang sepenuhnya mengendalikan Axis Anglo-Amerika, serta Uni Eropa, NATO, di antara banyak entitas kelembagaan lain yang membentuk Matriks Kontrol Global.
Militer Rusia tidak hanya mengubah “gelombang” di Suriah – hanya dalam waktu beberapa hari – Presiden Putin telah secara meyakinkan menumbangkan skema Zio-Anglo-Amerika yang telah lama ada untuk menciptakan negara Israel Raya atau The Greater Israel.
Penghancuran total ISIS (alias Israeli Secret Intelligence Service) adalah respons utama geopolitik Putin terhadap agenda yang berlangsung dengan cepat yang dijalankan oleh Anglo-American Axis (AAA) di seluruh Timur Tengah.
Baca Juga:Menanti Moshiah: Aneksasi Zionis di Tepi Barat bulan Juli, Inilah Para Pengikut DajjalWaspada: Semasa Hidupnya Tak Pernah Jalan-jalan, Seorang PDP Meninggal Dunia
Serangan balik Rusia sekarang sedang dilakukan dengan pemikiran besar ke depan dan strategi yang halus. Pengkhianatan Amerika terhadap kolaborator mereka yaitu ISIS, akan dicatat dalam sejarah sebagai tindakan pengkhianatan terbesar yang pernah dicatat dalam catatan sejarah kepalsuan militer atau duplikat militer.
Negara-negara Islam pro-NATO dan zionist, telah sangat bergantung pada janji-janji dari “tuan” AS mereka, bahwa mereka akan memiliki jalan yang jelas menuju kemenangan, akhirnya tanpa takut justru bom jatuh di atas kepala, oleh “tuan” mereka sendiri.
Tidak hanya berbagai kelompok teroris ISIS dipaksa untuk menyebar seperti tikus tanpa pemberitahuan sesaat, tentara bayaran mereka bagai misionaris, kompensasi untuk tugas berbahaya mereka bahkan tidak termasuk.
Untuk membuktikan kepada komunitas bangsa-bangsa dunia bahwa AS, Inggris, Prancis, Arab Saudi, dan Israel, khususnya, hanya memainkan permainan yang sangat berbahaya dan mematikan, Putin harus memberi mereka semua, negara-negara Anglo-American Axis, beberapa tali untuk “menggantung” mereka.
Linda S. Heard, yang menulis untuk CounterPunch pada tahun 2006 silam, mengkaji kebijakan terbaru di bawah George W. Bush seperti ‘perang melawan teror” (war on terror), dan peristiwa di Timur Tengah dari Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 hingga Invasi Irak pada tahun 2003, dan menyimpulkan:
“Ada satu hal yang kita ketahui. “Rencana Zionis untuk Timur Tengah” Oded Yinon 1982 sebagian besar telah berbentuk. Apakah ini kebetulan murni? Apakah Yinon seorang paranormal yang berbakat? Mungkin! Atau, kita di Barat adalah korban dari agenda yang sudah lama dipegang bukan karena kita dan tanpa keraguan bukan untuk kepentingan kita.”