Wakil Ketua Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah Dr H Hamim Ilyas MA mengatakan, berpuasa di tengah pandemi corona bisa menjadi cara melatih diri. Menjaga spirit puasa, menurut dia, dapat dilakukan dengan tetap menjaga jarak dan nafsu serta membatasi emosi negatif dan provokasi.
“Ada Covid-19 maka menyikapinya harus secara proporsional seperti misalnya untuk mencegah penularan infeksi Covid-19 itu maka dilakukan pembatasan sosial. Maka umat Islam pun harus melakukan pembatasan sosial, jangan melanggar,” kata Hamim Ilyas, dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (23/4).
Menurut dia, pandemi corona membuat umat Islam tidak boleh menjalankan ibadah dan berbagai tradisi Ramadhan di masjid. Namun, ibadah tetap bisa dilakukan di rumah saja.
Baca Juga:Ajukan ke Jokowi, Ini Paparan Sunoto Pengusaha asal Cirebon di Tengah Pandemi CoronaMbah Mijan Bilang Mudik Nularin Corona, Pulang Kampung Gak Nularin
Dia menambahkan, berbagai pembatasan itu tidak boleh menjadi penghalang bagi umat untuk mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah wajib dan sunnah. Hamim juga mengatakan bahwa organisasi besar seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Muhammadiyah pun juga telah mengeluarkan fatwa bahwa qiyamu Ramadhan atau sholat Tarawih di rumah saja di tengah pandemi Corona.
“Masyarakat harus memperhatikan juga protokol kesehatannya untuk mencegah penularan Covid-19 ini, seperti fatwa yang juga telah dikeluarkan oleh MUI dan Muhammadiyah untuk sementara melakukan sholat Tarawih di rumah,” ujar dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, itu. Hamim mengungkapkan bahwa puasa sebetulnya harus ada hasilnya, yaitu takwa, termasuk kesadaran diri dalam hidup. (Antara)