Tidak putus di situ, pendanaan hibah tersebut berlanjut pada Mei 2018, di mana Ruangguru kembali meraup hibah putaran kedua.
Dikutip dari situs resminya, Ruangguru menjadi satu dari dua organisasi di dunia yang menerima hibah dari Pemerintah Australia (Australian Department of Foreign Affairs and Trade) dan Atlassian Foundation International.
Tahun lalu, pendanaan kembali masuk ke kantong perusahaan lewat pendanaan Seri C dengan nilai US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun (kurs Desember 2019) yang dipimpin oleh investor asal Amerika Serikat, yakni General Atlantic dan GGV Capital.
Baca Juga:Ruangguru Ternyata Perusahaan Asing dari SingapuraR.A. Kartini dan Para Yahudi Belanda
Pendanaan tersebut diterima tak lama setelah dirinya ditunjuk sebagai Staf Khusus Kepresidenan pada 21 November 2019. Sejak saat itu, belum ada terdengar informasi pasti terkait dengan penanaman modal di Ruangguru.
Meskipun, dalam beberapa pemberitaan, investor asal Jepang, SoftBank, dikabarkan bakal memberikan modal kepada perusahaan.
Dengan kembali ‘utuh’-nya peran Belva di perusahaan yang didirikannya 6 tahun silam, kira-kira bakal seperti apa ya ritme pendanaan di Ruangguru tahun ini?
Apalagi, tahun ini perekonomian dunia goyah akibat terjangan badai virus corona. Tidak terkecuali SoftBank yang dikabarkan punya niat untuk menanamkan uangnya di perusahaan tersebut, juga sedang goyah karena Covid-19. (*)