LONDON — Pemerkosa berantai asal Indonesia, Reynhard Sinaga, dikirim ke penjara yang menampung penjahat-penjahat paling berbahaya di Inggris. Ia meninggalkan Penjara Strangeways dan pindah ke Penjara Wakefield di West Yorkshire.
“Sinaga tersenyum berkeliling Strangeways dan tampaknya mulai nyaman. Sekarang ia harus berjuang sendiri berada di antara penjahat-penjahat paling kejam di Inggris,” kata salah satu sumber kepada surat kabar the Sun, Senin (20/4).
Setelah ia dipenjara, ibunya, Normawati, mengaku sempat mengunjungi Reynhard di Strangeways. Saat itu Reyhard memastikan ia bisa menjaga diri dan “tidak ada yang memukulinya” di penjara itu. “Saya baik-baik saja di sini, jangan khawatir. Saya bisa jaga diri,” kata Reyhard pada Normawati.
Baca Juga:Corona Serang Istana Presiden, 40 Orang Positif Terjangkiti COVID-19Milenial Nakal
Media-media Inggris menyebut Reynhard sebagai pemerkosa paling produktif. Menurut media Inggris, Reyhard selalu membius korban-korbannya melalui minuman yang membuat korban tidak sadarkan diri.
Setelah kasus Reynhard mencuat, Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel menyerukan peninjauan kendali obat-obatan seperti GHB. Walaupun kerap disebut obat pemerkosa, GHB (gamma-hydroxybutyrate) sebenarnya juga kerap digunakan untuk rekreasi dan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
GHB memang lebih umum bagi laki-laki homoseksual selama chemsex. Situs New Scientist mendefinisikan chemsex sebagai hubungan seks dengan obat atau narkoba yang biasanya melibatkan kristal metamfetamin (sabu-sabu), GHB, atau mephedrone.
Dengan obat tersebut, Reyhard memerkosa 136 laki-laki muda di Manchester, Inggris. Kejahatan ini ia lakukan dari 2015 hingga 2017. Ia dinyatakan bersalah telah membius dan melecehkan 48 laki-laki dan memerkosa 44 orang lainnya. (*)