“We’re not bots! We’ve never been bots! We’re free thinking human beings who want to preserve our constitutional rights and medical freedoms! ? No More!!!,” kata @lisahathor.
Banyak juga caci maki lain yang isinya cuma tuduhan tanpa dasar dan cocoklogi dengan teori konspirasi yang aneh-aneh. Tapi dari caci maki ini, tampaknya terkait dengan situasi terakhir tentang Bill Gates dan virus Corona. Diketahui, Bill Gates memang mendanai perusahaan farmasi Inovio yang sedang membuat vaksin virus Corona.
Bill Gates juga mengkritik Presiden AS Donald Trump yang menyetop pendanaan untuk WHO. Bill and Melinda Gates Foundation juga merupakan pendana WHO terbesar kedua. Kalau Amerika berhenti mendanai WHO, artinya Bill Gates jadi pendana nomor satu di WHO.
Baca Juga:Petarung MMA Ucap Syahadat, Wilhelm Ott: Islam Berikan Saya Kekuatan5 Cara Memakai Parfum yang Benar Agar Wangi Tahan Lama
Nampaknya ada orang-orang yang tidak suka dengan kiprah dan sepak terjang Bill Gates di masa pandemi COVID-19. Belakangan, Bill Gates juga dikritik terkait isu konflik kepentingan.
Bill Gates merupakan pendana WHO yang perannya vital untuk menghentikan pandemi global. Namun Bill Gates juga pendana perusahaan farmasi Inovio yang akan berjualan vaksin virus Corona.
https://www.instagram.com/p/B-moNMAAK49/?igshid=mjvd0280m33
Namun, Heidi J. Larson dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menyatakan vaksin untuk anak-anak adalah kewajiban, bukan pilihan. Setiap orangtua menurutnya bertugas merawat semua anak di lingkungannya. Kesehatan masyarakat tidak akan tercapai jika di satu lingkungan ada satu orang anak saja yang tidak diberikan vaksin, dan kemudian ia sakit.
“Anda merawat semua anak untuk melindungi masyarakat luas. Keluarga yang menerima subsidi pemerintah atau asuransi kesehatan seharusnya tidak diizinkan untuk tidak ikut vaksinasi. Seharusnya tidak ada pengecualian agama untuk vaksin,” tambah Larson.
Larson juga menyatakan bahwa gerakan anti-vaksin sangat berbahaya, karena kebanyakan mereka melulu percaya bahwa dokter menghasilkan uang dengan memberikan vaksin. “Yang benar adalah biaya untuk dokter dan organisasi kesehatan sangat besar,” katanya.
Vaksin, menurut Larson, adalah salah satu penemuan kesehatan terbaik sepanjang sejarah yang telah menyelamatkan jutaan nyawa.