Adapun untuk jabatan di pemerintahan, ia pernah menjabat menjadi Menteri Kesehatan Indonesia periode 2004-2009. Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota dewan pertimbangan presiden di bidang kesehatan dan kesejahteraan rakyat pada periode 2009-2014.
3. Penghargaan yang pernah diraih Siti Fadilah Supari
Dedikasinya di dunia kesehatan tidak hanya membawanya menduduki jabatan strategis. Namun, juga menjadikannya sosok wanita yang banyak menerima penghargaan.
Beberapa penghargaan baik nasional maupun internasional pernah ia raih. Seperti penghargaan The Best Investigator Award dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1987; Best Young Investigator Award dalam Kongres Kardiologi di Manila, Filipina pada tahun 1988; The Best Investigator Award pada Konferensi Ilmiah tentang Omega 3 di Texas, AS, pada tahun 1994; serta penghargaan Anthony Mason Award dari Universitas South Wales pada tahun 1997.
4. Kontroversi Siti Fadilah Supari
Baca Juga:Hasil Jajak Pendapat: Sepertiga Warga AS Percaya Teori Konspirasi Soal Asal Virus CoronaBagaimana Vaksin Jadi Kontroversial?
Dalam perjalanan kariernya, Siti Fadilah tercatat pernah menuai beberapa kontroversi. Salah satunya ialah saat ia menerbitkan buku bertajuk ‘Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung.’
Dalam buku tersebut, ia menuliskan jika Flu Burung merupakan senjata biologis yang dibuat AS dan WHO. Buku ini menuai protes keras dari petinggi AS dan WHO. Bahkan, edisi bahasa Inggris buku tersebut ditarik dari pasaran. Adapun untuk versi bahasa Indonesia masih bisa ditemukan.
Kontroversi lainnya adalah saat ia terjerat kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan pada tahun 2005 lalu. Negara diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp6 miliar. Siti Fadilah resmi menjadi tersangka pada bulan Juni 2017 dan dihukum penjara selama 4 tahun.
5. Mendapat dukungan untuk dibebaskan
Change.org
Dengan Indonesia kembali menghadapi persoalan pandemi virus, banyak pihak yang menginginkan Siti Fadilah dibebaskan dari penjara. Salah satunya ialah Lembaga Kegawatdaruratan Medis dan Kebencanaan, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).
MER-C mendesak agar pemerintah membebaskan Siti Fadilah untuk bisa membantu persoalan pandemi corona dan mengingat usia Siti Fadilah yang tak lagi muda yakni 70 tahun.
Dukungan ini juga beredar di dunia maya, setidaknya sampai tulisan ini diturunkan, beberapa pekan terakhir muncul sebuah petisi untuk mantan menteri kesehatan, Siti Fadilah Supari di situs Change.org. Pada Kamis (16/4), petisi berjudul “Bebaskan Siti Fadilah Supari, Berjuang Bersama Melawan Wabah Corona” itu sudah mendapatkan tanda tangan lebih dari 42 ribu dari warganet. Namun, pada Sabtu, (18/4), tanda tangan di petisi tersebut hilang puluhan ribu.