PEMERINTAH Kabupaten Magetan, Jawa Timur segera melakukan “rapid test” atau tes cepat deteksi virus corona penyebab COVID-19 terhadap 227 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah asal Malaysia yang masih bertahan di ponpes setempat di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan rapid test tersebut dilakukan menyusul adanya pemberitaan dari Otoritas Kesehatan Malaysia yang menyatakan 43 mahasiswa/santri Malaysia terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pulang dari Ponpes Al-Fatah di Temboro Magetan.
“Saat ini masih ada 227 santri asal Malaysia yang bertahan di Ponpes Temboro. Yang bersangkutan saat ini memutuskan untuk tidak pulang (Malaysia). Dan terhadap mereka, kami segera melakukan rapid test,” ujar Bupati Suprawoto di Magetan, Senin.
Baca Juga:Bahaya Mengonsumsi Frozen Foods Terus Menerus Selama Work From HomeVideo Dokumenter TWICE Hadir di YouTube pada 29 April
Pihaknya juga telah melakukan klarifikasi terkait pemberitaan 43 santri Malaysia positif COVID-19 setelah pulang dari Temboro. Klarifikasi dilakukan dengan memintai keterangan rekan perwakilan Kantor Berita Indonesia ANTARA di Kuala Lumpur yang menyatakan pemberitaan tersebut merupakan rilis resmi yang diterima dari Otoritas Kesehatan Malaysia.
Bupati Magetan juga melakukan koordinasi dengan pihak Pemprov Jatim dan Kedutaan Malaysia terkait penanganan ratusan santri Malaysia selanjutnya yang masih bertahan di Temboro.
“Hasil koordinasi Saya dengan Kedutaan Malaysia, mereka mau memfasilitasi jika ratusan santrinya tersebut ingin pulang,” katanya.
Meski demikian, jika nanti hasil rapid test para santri Malaysia ini positif, maka mereka akan dirawat dulu hingga negatif (sembuh) dan baru dipulangkan.
Bupati menambahkan, tidak hanya para santri asal Malaysia, Pemerintah Kabupaten Magetan juga akan melakukan rapid test terhadap para santri dan ustad lainnya di Temboro. Untuk itu, masih akan melakukan koordinasi dengan Pemprov Jatim. Hal itu karena keberadaan alat rapid test yang terbatas.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Magetan telah mendapat bantuan alat rapid test dari Pemprov Jatim sebanyak 215 alat. Namun, alat itu sudah habis digunakan untuk mengetes para tim medis selaku garda terdepan dalam penanganan kasus corona di Magetan.
Alat tersebut juga digunakan untuk mengetes sejumlah warga yang diduga kuat melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19 asal Magetan.