JAKARTA- Penulis Novel, Tere Liye menyindir pemerintah Indonesia yang hingga saat ini tidak bereaksi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Padahal saat ini harga minyak global turun drastis. Sejumlah negara pun telah menurunkan harga BBM mengikuti harga global.
“Catat baik-baik, minyak dunia itu turun dari dari 65 USD/barrel, tinggal 20 USD/barrel. Di negara-negara lain, harga minyak untuk masyarakat turun drastis.” Tulis Tere Liye melalui akun sosial medianya, Ahad (19/4).
Tere Liye lantas mencontohkan di Malaysia yang saat ini telah menurunkan harga BBM. “Malaysia, negara dekat kita, dengan hutang sama banyaknya kayak kita, dengan virus corona juga sama, dll, mereka sudah menurunkan harga minyak RON95 di sana yang awalnya 2,08 ringgit di awal Maret, sekarang tinggal 1,25 ringgit, nyaris turun separuh,” ujar penulis Novel Negeri para Bedebah ini.
Baca Juga:IDI: Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Virus Corona Mungkin Capai 1.000Begini Penjelasan BMKG Soal Fenomena Ribuan Cacing di Solo dan Klaten
Dia menyayangkan, bahwa disaat harga minyak dunia naik, Pemerintah dengan cepat menaikan harga BBM. Tetapi harga minyak dunia turun, Pemerintah terkesan acuh.
“Di Indonesia, berbulan-bulan harga minyak dunia turun, diem-diem bae pemerintahnya. Enak banget, harga minyak dunia naik, elu naikin harga minyak cepat banget. Pas giliran harga minyak dunia turun tinggal 1/3, eh mingkem,” kata dia.
“Saya seriusan bertanya: Indonesia ini masih punya Pancasila nggak sih? Masa’ barang murah, elu jual ke rakyat mahal. Nah, kalau situ masih mengotot sekali banyak alasan, bergaya ngasih kalkulasi, hitung-hitungan tidak semudah itu nurunin harga, lantas kenapa negara-negara lain bisa nurunin harganya, elu kagak bisa?
“Mafia migas itu siapa sih sebenarnya? Data yang sudah dikantongi itu siapa? Dan elu kader partai yg dulu nangis saat harga BBM naik, kok nggak nangis lihat situasi ini?” Tutup Tere Liye. (dal/fin).