LONDON – Efek domino pandemi Covid-19 ternyata berdampak terhadap menurunnya banderol pemain di Liga Inggris. Berdasar hasil riset laman pasar pemain dunia, Transfermarkt.com, yang dirilis kemarin (16/4), skuad liga Inggris mengalami penurunan market value mencapai GBP 1,6 miliar (Rp31 triliun) hanya dalam sepekan terhitung sejak 1 April hingga 8 April kemarin.
Jika dipersentase, penurunan harga pasar skuad Liga Inggris mencapai 19 persen. Persentase tersebut bisa meningkat di bursa transfer mendatang jika mempertimbangkan faktor seperti usia yang bertambah dan kontrak yang tersisa dari pemain bersangkutan. Faktor karantina yang masih dijalankan para pemain juga membuat kontrak mereka menurun, nilai aset bintang klub terus turun.
Harga pemain yang paling menurun terjadi pada ketegori pemain yang lahir di tahun 1998 atau yang lebih muda. Harga pasaran mereka anjlok hingga 10 persen. Sementara pemain yang lahir 1998 ke atas menurun GBP 260 ribu (Rp5,1 miliar) atau 20 persen dari harga normal.
Baca Juga:Perdana Menteri Australia Scott Morrison Masak Rendang, Ini Resepnya27 Ilmuwan dari 9 Negara di Luar China Kecam Makalah Ilmiah Awal Mula Sebaran Virus Corona di Wuhan, Ada Apa?
Pendiri transfermarkt Matthias Seidel mengatakan, hasil riset mereka menghitung harga pasar pemain berdasarkan sejumlah variabel, seperti statistik musim berjalan, durasi kontrak, dan nilai transfer sebelumnya. Penghentian sementara liga-liga di Eropa diyakini berdampak pada nilai jual pemain di bursa transfer.
“Harga di pasar transfer bakal anjlok. Banyak klub yang terancam dengan kebangkrutan dan rencana transfer terganggu karena banyak ketidakpastian,” papar Matthias Seidel dilansir dari Dailymail, kemarin.
Dalam perhitungan mereka, Manchester City diprediksi menjadi klub yang paling tersiksa dari penurunan harga pemain. Nilai skuad The Citizens diyakini turun secara kumulatif pada kisaran GBP 917 juta dari 1,1 miliar (setara Rp18,2 dan 21,9 triliun). Pemimpin klasemen sementara, Liverpool, hanya mengalami penurunan nilai pemain sekira GBP 205 juta (setara Rp4,08 triliun) atau terbesar kedua setelah Man City. Sementara klub dengan penurunan nilai paling kecil adalah Norwich City yakni hanya GBP 21 juga (setara Rp418 milar). (selengkapnya lihat infografis).
Seidel melukiskan Liga Inggris tengah diliputi awan mendung dalam bursa transfer musim panas mendatang akibat korona. “Saat ini, sulit membayangkan bahwa biaya transfer akan terus meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya di masa mendatang,” ujarnya,