JAKARTA-Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih, Sabtu (18/4), mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona kemungkinan sudah mencapai 1.000, dua kali lipat dibanding angka resmi 535.
Mengutip Reuters, terdapat perbedaan antara angka resmi dengan perkiraan IDI, karena data resmi tidak termasuk kematian pasien yang diduga mengidap COVID-19, tetapi masih menunggu hasil.
“Mereka yang belum dikonfirmasi mengidap COVID-19 juga dilaporkan oleh rumah sakit sebagai kematian akibat virus corona,” kata Daeng kepada media.
Kementerian Kesehatan belum segera berkomentar.
Baca Juga:Begini Penjelasan BMKG Soal Fenomena Ribuan Cacing di Solo dan KlatenRibuan Cacing Tanah Muncul di Solo, Ini Kata Mbah Mijan
Bahkan dengan angka resmi, Indonesia telah melaporkan kematian terbanyak di Asia, kecuali China.
Kementerian Kesehatan, Sabtu (18/4), melaporkan 325 kasus virus corona baru, sehingga total infeksi di negara paling padat keempat di dunia itu menjadi 6.248.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia telah memperingatkan akan ada lebih dari 140.000 kematian dan 1,5 juta kasus di seluruh Indonesia pada Mei, apabila pemerintah tidak mengambil langkah yang lebih tegas.
Indonesia, Jumat (17/4), melampaui Filipina sebagai negara dengan jumlah infeksi terbanyak di Asia Tenggara. (*)