“Total peserta setahun 5,6 juta, yang tidak berhasil bisa gabung lagi di gelombang selanjutnya,” ujarnya.
Dapat disampaikan, bahwa penerimaan peserta program kartu prakerja untuk gelombang I sudah ditutup. Dari 2,07 juta peserta yang memilih batch pertama, sebanyak 200 ribu peserta akan diterima untuk mengikuti pelatihan secara online.
Hingga Kamis sore, 16 April lalu sebanyak 5.965.048 telah mendaftarkan diri dalam program kartu prakerja. Lalu sebanyak 2.078.026 peserta di antaranya telah bergabung untuk ikut program ini di gelombang I.
Baca Juga:Inilah Deretan Perusahaan Stafsus Milenial Presiden Jokowi dari Andi Taufan Garuda Putra hingga Putri Indahsari TanjungRayakan Ulang Tahun ke-30, Artis Cantik Ini Bicara Kematian
Bagi peserta yang diterima akan dikirimkan notifikasi berupa SMS mulai Sabtu, 18 April hingga Senin, 20 April. Pun demikian bagi 1,8 juta peserta lain yang tidak lolos pada gelombang I, akan diberikan informasi untuk mengikuti gelombang selanjutnya. (der/fin)
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani meniai, bahwa program kartu prakerja, yang dirancang sebelum pandemi Covid-19, kurang relevan pada kondisi sekarang.
Menurutnya, pekerja yang terkena PHK akibat pandemi virus corona saat ini lebih membutuhkan bantuan tunai ketimbang pelatihan kerja.
“Pada kondisi sekarang lebih tepat membutuhkan jaring pengaman sosial karena si pekerja yang saat ini dirumahkan atau PHK itu mereka punya tanggungan keluarga,” katanya.
Untuk buruh yang dirumahkan atau kena PHK, kata Hariyadi, banyak yang secara kompetensi telah lebih dari standar atau berpengalaman. “Oleh karena itu mereka sudah tak membutuhkan pelatihan lagi,” ujarnya.
Untuk itu, Hariyadi meminta pemerintah leboh memperhatikan jaring pengaman sosial. Pasalnya, sekitar 24 juta orang yang sebelumnya menjadi motor perekonomian Indonesia, saat ini terkena dampak pandemi, yang mengakibatkan finansialnya turun drastis.
“Kalau ini tidak diselamatkan, maka akan menjadi masalah baru ke depannya. jika pemerintah mau bikin pelatihan sekarang jadi problem, setelah dilatih lapangan kerjanya juga tidak ada, collaps,” pungkasnya.
Baca Juga:Kabar Baik untuk Para Jomblo: Saat Covid-19, Lebih MenguntungkanImbas Pandemi Corona, Banderol Pemain Bintang Anjlok
Diketahui, bagi para penerima manfaat kartu prakerja akan mendapatkan insentif sebesar Rp 3.550.000, terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan, serta insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 50 ribu per survei, untuk tiga kali survei atau total Rp 150 ribu per peserta. Insentif tersebut akan dibayarkan setelah peserta menyelesaikan minimal satu kali pelatihan. (der/fin)