DI TENGAH situasi pandemi virus corona (COVID-19), pemerintah menghimbau agar masyarakatnya tidak banyak melakukan aktivitas di luar, bekerja dari rumah, dan melakukan social distancing sebisa mungkin, untuk menekan angka penyebaran virus corona.
Alhasil banyak kantor-kantor yang ditutup sementara dan memperbolehkan karyawannya untuk work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Situasi WFH ini membuat masyarakat harus menyetok setidaknya sedikit cadangan makanan di rumah agar tidak perlu sering berbelanja ke luar. Nah, salah satu jenis makanan yang banyak dipilih karena proses memasaknya yang mudah adalah makanan beku atau frozen food.
Baca Juga:Video Dokumenter TWICE Hadir di YouTube pada 29 AprilDukungan Mantan Penyanyi Cilik ‘Save Lagu Anak’ untuk kesembuhan Papa T Bob
Namun apakah aman mengonsumsi frozen food secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang?
Amankah Mengonsumsi Frozen Food?
Mengutip Academy of Nutrition and Dietetics, tindakan pembekuan tidak akan membuat makanan sehat atau tidak sehat. Hal ini sangat tergantung pada kandungan nutrisi dari makanan yang menjadi beku.
Buah-buahan dan sayuran beku bisa sangat sehat, tetapi pizza beku, makanan ringan, dan makanan pembuka lainnya bisa sangat tidak sehat.
Mengutip Centre for Food Safety, U.S. Department of Agriculture berpendapat bahwa keamanan dari frozen food yang disimpan dengan benar dapat bertahan hampir tanpa batas waktu. Meskipun pembekuan menjaga makanan tetap aman untuk dikonsumsi, kualitas organoleptik makanan dapat memburuk setelah pembekuan jangka panjang.
Mungkin ada perubahan dalam tekstur daging, lemak dapat hancur dan warna daging juga dapat berubah karena pembekuan melambat. Tetapi tidak sepenuhnya menghentikan aksi enzim tertentu yang secara alami ada pada hewan dan sayuran yang akan menyebabkan komponen makanan menurun atau teroksidasi.
Apakah Berat Frozen Food sama dengan Makanan Segar saat Menghitung Kalori?
Wadah makanan yang tertutup memiliki berat yang sama sebelum dibekukan dan setelah dibekukan. Tetapi, jika ada banyak cairan yang terkuras dari makanan saat dicairkan, makanan yang disajikan mungkin sedikit lebih ringan.
Baca Juga:‘Single Parent’ Ini Curahkan Keprihatinan Pandemi Corona Lewat LaguBenarkah Serat Jangka Jayabaya Ramalkan Sabdo Palon Nagih Janji Tahun 2020?
Jika cairan yang hilang adalah air, jumlah kalori tidak akan berubah untuk porsi makanan tersebut, tetapi bisa mengubah ukuran porsi yang kelihatan.