JAKARTA-Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyatakan bahwa polisi masih mendalami aktor di belakang kelompok Anarko yang diduga akan melancarkan aksi vandalisme di Pulau Jawa pada 18 April 2020 nanti.
“Sementara ini masih didalami terus oleh tim, apakah kemungkinan ada aktor di belakangnya atau yang membiayai (kelompok itu),” ujar Yusri kepada wartawan, Senin (13/4/2020).
Menurut Solidarity Federation (Solfed), asosiasi pekerja internasional yang berbasis di Eropa, Anarko Sindikalis adalah gerakan yang memperjuangkan kebebasan pekerja.
Baca Juga:Membaca Riwayat Gerakan AnarkoBogor, Depok dan Bekasi PSBB, Ini Isi Peraturan yang Diteken Ridwan Kamil
“Di setiap negara gerakan sindikalis berkembang secara berbeda, sesuai dengan kondisi yang berlaku di sana,” tulis Solfed dalam situs resminya.
Solfed menjelaskan bahwa Anarko Sindikalis berbeda dengan gerakan Marxis. Gerakan sindikalis tidak didasari teori-teori abstrak, melainkan dihidupkan oleh kelompok-kelompok yang berbagi prinsip dan tujuan dasar sama.
Anarko Sindikalis juga berbeda dengan serikat pekerja yang sekedar memperjuangkan kenaikan upah.
Kelompok ini justru punya tujuan besar untuk merevolusi kehidupan sosial dengan berlandaskan prinsip sukarela, demokrasi langsung, kesetaraan dan juga kerja sama.
Berikut adalah paparan singkat mengenai tujuan dasar dari gerakan Anarko Sindikalis:
Menghapuskan Negara
Anarko Sindikalis meyakini bahwa negara adalah aktor utama yang mengekang kebebasan pekerja.
Solfed menyebut, awalnya masyarakat patuh pada negara karena dijanjikan kesejahteraan dan keamanan.
Baca Juga:Kisah Haru, Seorang PDP Dinyatakan Sembuh Bertepatan dengan Hari Ulang TahunnyaData Dibuka, Terdapat 10.482 PDP Covid-19 di Indonesia
Tapi dalam kenyataannya, negara acap kali tak mampu memenuhi janji tersebut. Kepatuhan masyarakat terhadap negara kerap menjadi sia-sia.
Solfed juga menilai bahwa negara bisa ‘merampok’ warganya lewat praktik-praktik korup yang dibiarkan oleh hukum. Karena itu, Anarko-Sindikalis meyakini bahwa negara harus dihapuskan.
Menghapuskan Kapitalisme
Anarko Sindikalis meyakini bahwa sistem kapitalisme telah menyuburkan eksploitasi manusia, di mana kelompok pemegang modal memeras tenaga kelompok pekerja.
Kapitalisme juga dinilai telah membuat ketimpangan, di mana sebagian orang hidup mewah, sementara sebagian lainnya bahkan tidak mampu memperoleh kebutuhan dasar seperti pangan, pakaian dan tempat tinggal.
Karena itu, Anarko Sindikalis ingin menghapuskan kapitalisme. Sebagai penggantinya, barang-barang kebutuhan masyarakat akan diproduksi secara bersama-sama dan dibagi secara proporsional.