Proliferasi aplikasi pembayaran seluler China seperti Alipay, Baidu Wallet, dan WeChat Pay akan meningkatkan jumlah data keuangan yang masuk ke tangan China karena semua transaksi semacam itu harus melewati clearinghouse Bank Rakyat China, Wanglian. Hal ini memungkinkan tidak hanya perusahaan teknologi China tetapi juga bank pemerintah untuk mengetahui transaksi keuangan asing secara real-time.
Selain perluasan sistem pembayaran seluler elektronik China, jaringan dan sistem teknologi informasi dan komunikasi China yang dibangun di Jalur Sutra Digital mendorong negara-negara penerima untuk memihak mata uang China dan perusahaannya. Selain perjanjian pertukaran mata uang dengan banyak mitra BRI, China telah memperjelas niatnya untuk “menghapuskan” dominasi dolar Amerika dari ekonomi dunia. Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Perbatasan dianggap oleh beberapa pihak sebagai tantangan bagi Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication yang dipimpin oleh AS.
Ketika fintech China terus tumbuh, perusahaan-perusahaan China akan mendapat manfaat dari informasi konsumen yang berharga, mirip dengan bagaimana Amazon menggunakan agregasi pencarian real-time untuk mendapatkan wawasan tentang tren dan keinginan konsumen. Perusahaan China dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk menilai kebutuhan pasar secara langsung pada skala global. Perusahaan yang memiliki hak istimewa dapat membawa produk yang diinginkan ke pasar sebelum perusahaan domestik atau Amerika Serikat.
Baca Juga:Distribusikan Ribuan Paket Sembako dan Masker untuk Cirebon-Indramayu, Selly: Perlu Gotong Royong Tangani Covid-19Lima Skema Jaring Pengaman Sosial di Jabar, Dari Bansos Rp500 Ribu hingga Bantuan untuk Keluarga Terinfeksi COVID-19
Selain itu, berbagai perusahaan China memahami kapasitas dan kebutuhan yang tepat dari negara-negara tuan rumah, memberi mereka keunggulan kompetitif yang berbeda dari perusahaan Barat dan lokal dalam desain dan produksi produk. Keuntungan ini mungkin sangat akut di daerah-daerah yang diyakini China secara strategis penting, seperti kendaraan otonom, kecerdasan buatan, dan Internet of Things.
Salah satu pilar kekuatan hegemoni tertua ialah mengendalikan jalur laut dan perdagangan yang terjadi di perairan. Delapan puluh persen perdagangan global diangkut melalui laut dan hampir dua pertiga perdagangan laut melewati pelabuhan-pelabuhan milik China. Pada 2019, perusahaan milik negara China seperti COSCO dan China Merchants memiliki empat puluh dua pelabuhan utama di tiga puluh empat negara di seluruh garis pantai Eurasia dan Afrika.