JAKARTA-Kelima pemuda kelompok anarcho syndicalism yang nekat coba membuat keonaran di masyarakat di tengah wabah virus corona atau covid-19 ternyata hendak merencanakan aksi vandalisme besar-besaran guna membuat keonaran di Tanah Air.
https://twitter.com/edimulyanto/status/1249132118862675968?s=19
Hal ini diketahui dari pemeriksaan percakapan para pelaku lewat aplikasi telegram. Caranya, para pelaku hendak melakukan aksi vandalisme besar-besaran guna memprovokasi masyarakat.
“Dari hasil membuka telepon genggam, kelompok ini merencanakan aksi pada 18 April 2020 vandalisme secara bersama-sama di beberapa kota besar di Pulau Jawa. Situasi ini dimanfaatkan mereka untuk mengajak masyarakat melakukan keonaran, membakar dan juga menjarah. Inilah kelompok ini,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Sabtu 11 April 2020.
Baca Juga:Giliran Kapal Induk Prancis Charles de Gaulle Diserang Corona, 50 Tentara Positif TerinfeksiLonjakan Terbesar di Rusia, 1.667 Kasus Corona Terinfeksi dalam 24 jam terakhir
Kelompok ini diyakini tersebar di beberapa daerah di Tanah Air. Ada di Jakarta, Bandung juga beberapa wilayah lain di Pulau Jawa. Untuk itu, polisi akan melakukan pengembangan guna memburu yang lain. Rata-rata anggotanya adalah anak muda.
Mulai dari yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas hingga mahasiswa. Bahkan ada juga mereka yang putus pendidikan hingga pengangguran. Diyakini mereka kerap berulah selain kejadian ini. Untuk itu, polisi minta para orang tua kiranya bisa memantau anak-anaknya agar jangan sampai masuk jadi anggota kelompok tersebut.
“Kelompok ini memang rata-rata anak muda dan mereka terus berupaya merekrutnya, merekrut anak-anak muda yang lain sehingga mereka untuk menambah perbuatannya. Ada juga yang kelompok ini yang memang statusnya mahasiswa kemudian ada yang masih SMA dan ada yang sudah tidak lulus sekolah ataupun mereka tidak melanjutkan kuliah dan ada juga yang pengangguran,” kata dia lagi.
Sebelumnya diberitakan, lima orang dicokok buntut membuat keonaran di masyarakat di tengah wabah virus corona atau covid-19. Kelimanya adalah MRR alias Bunga (21 tahun), AAM alias Aflah (18 tahun), RIAP alias Rio (18 tahun), RJ alias Riski (19 tahun), dan yang terakhir adalah MRH.
Keonaran yang hendak mereka timbulkan di masyarakat caranya dengan menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat atau menghasut supaya melakukan tindak pidana.