“Karena (hasil lab) betul-betul menentukan tindakan lanjut untuk orang, maka kami juga bekerja sangat hati-hati, oleh karena itu ada kontrol di setiap tahap. Kita tidak bisa mengeluarkan hasil negatif, jika internal control-nya tidak keluar,” kata Nia.
“Kami lebih baik tidak tahu (identitas) sampel itu datang dari mana, mau orang terkenal, mau orang tidak terkenal, semua kami treatment sama. Dari situ kami yakin hasilnya bisa valid, jadi tidak ada perlakuan khusus untuk sampel. Jadi yang kami kerjakan tidak ada bias,” tegasnya.
Meski menjadi salah satu sosok sentral dari ITB di tim gabungan ini, Nia tidak menampik bahwa pekerjaannya ini cukup menguras fisik dan fokus.
Baca Juga:Lima Tahap Pemeriksaan Sampel COVID-19 di Labkesda JabarJabar Perpanjang PBM di Rumah hingga 27 April
“Semua orang work from home, tapi kami harus kerja di laboratorium. Apalagi sekarang anak kelas online, jadi kami (yang di lab) tidak bisa mengurus (anak yang belajar dari rumah),” tuturnya.
“Kita pun belum tahu puncak (pandemi COVID-19 di Jabar) di mana, jadi memang endurance (ketahanan) itu sangat diperlukan untuk kerja di lab, karena kami tidak tahu kerja sampai kapan,” ujar Nia.
Nia pun bercerita, ada delapan orang lain asal ITB yang merupakan mahasiswa dan asisten penelitian yang bekerja secara sukarela di Labkesda Jabar.
“Sebetulnya mereka punya pilihan, bisa di rumah aja atau ikut volunteer di sini. Yang saya lihat, mereka memilih jadi volunteer di sini karena ingin melakukan sesuatu setelah ada outbreak (COVID-19) ini dan mereka punya ilmu yang bisa diterapkan di sini (Labkesda) untuk masyarakat,” ucap Nia.
“Selain itu ada enam orang lain dari Tim Unpad di Gedung Eyckman. Mereka juga membantu mengerjakan Real Time PCR dengan dua alat yang ada,” ujarnya.
Di Labkesda Jabar, pekerjaan Nia turut disokong oleh Aulia Saraswati Wicaksono, S.Si. Analis/ahli biologi dari Laboratorium Mikrobiologi Labkesda Jabar ini mengerjakan proses ekstraksi dari sampel di Viral Transport Media (VTM).
Aulia mengaku, jantungnya kerap berdegup lebih cepat jika sampel yang masuk ke Labkesda bertambah. Ya, artinya, semakin banyak orang terduga COVID-19 di luar sana yang menanti nasib dari hasil pemeriksaan.