Dengan hasil yang belum jelas ini, mengapa Swedia percaya diri untuk memberlakukan intervensi yang lebih santai? Beberapa poin berikut mungkin dapat menjelaskan pertanyaan tersebut.
Tidak Menutup Sekolah untuk Menjaga Kapasitas Fasilitas Kesehatan
Bila sekolah diliburkan maka orang tua harus berada di rumah untuk menjaga anak-anak mereka. Hal ini menjadi masalah bila orang tua tersebut bekerja di sektor penting seperti fasilitas kesehatan. Anders Tegnell, ahli epidemiologi Swedia, dalam wawancara dengan BBC menegaskan bahwa jika sekolah ditutup maka kapasitas fasilitas kesehatan akan berkurang hingga 20-25%. Hal ini karena para tenaga kesehatan harus menemani anak-anak mereka di rumah karena tidak disarankan untuk menitipkan anak-anak tersebut ke kakek-nenek mereka untuk mencegah penularan.
Gaya Hidup Sendiri
Berbeda dengan Indonesia yang merupakan masyarakat komunal, praktik hidup sendiri di Swedia sangatlah lumrah. Praktik hidup antar generasi tidak umum di negeri ini. Hal ini sangat menguntungkan di saat pandemik karena dapat mencegah penularan ke anggota keluarga terdekat.
Baca Juga:Jenazah Glenn Fredly Didampingi Petugas Berpakaian APDAustralia Imbau Pelajar Asing Pulang, Begini Tanggapan Kemenlu
Masyarakat Terpelajar dan Berpendidikan
Swedia merupakan negara Skandinavia yang memiliki kualitas pendidikan yang baik. Tingkat literasi di Swedia adalah 99%, lebih tinggi dibandingkan Indonesia yang ada di tingkat 95%. Hal ini sangat membantu dalam kondisi pandemik saat ini, karena dengan pendidikan yang baik, warga Swedia dapat mengerti informasi dan melaksanakan instruksi yang diberikan pemerintah dengan baik.
Badan Kesehatan Masyarakat yang Independen
Swedia memiliki badan bernama folkhälsomyndigheten atau Badan Kesehatan Masyarakatyang bertanggung jawab atas urusan kesehatan masyarakat, khususnya pencegahan penyakit. Badan ini merupakan badan yang independen dari politik, untuk menjaga agar intervensi yang diberikan selalu berdasarkan bukti dan ilmu pengetahuan. Independensi badan ini kiranya membuat kepercayaan publik terhadap pemerintah menjadi tinggi.
Swedia Berorientasi pada Keberlanjutan
Hal yang sangat khas dari Swedia adalah penekanan pada nilai-nilai keberlanjutan (sustainability). Menurut Anders Tegnell, ahli epidemiologi Swedia, intervensi yang lebih santai ini dapat diberlakukan dalam waktu lama oleh Swedia karena tidak mungkin negara akan memberlakukan total lockdown selamanya. Ia menekankan pentingnya upaya membuat kehidupan masyarakat Swedia senormal mungkin, guna mencegah dampak ekonomi dari intervensi agresif yang berpotensi mempengaruhi pembiayaan sistem kesehatan di masa mendatang.