JAKARTA-Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan proyeksi Badan Intelijen Negara terkait jumlah kasus Corona di Indonesia. Doni menyebut proyeksi ini relatif akurat, berkaca dari proyeksi dan angka riil kasus pada Maret.
“Masukan dari BIN, estimasi jumlah kasus di akhir Maret adalah 2.557 dan ini relatif akurat,” kata Doni dalam rapat kerja virtual dengan Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 2 April 2020.
Doni mengatakan, kasus Covid-19 diperkirakan mencapai sebanyak 23.307 pada akhir April. Dari data presentasi yang ditampilkan Doni, angka itu terus bertambah hingga Juli mendatang.
Baca Juga:BIN Turun Tangan Bantu Alkes Lawan CoronaKetua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19: 13 Dokter Meninggal Dunia Selama Wabah Corona
Pada akhir Mei, BIN memproyeksikan terdapat 95.451 kasus, kemudian bertambah menjadi 105.765 pada Juni, dan 106.287 pada akhir Juli. Namun, Doni mengatakan bahwa proyeksi ini bisa tak terjadi jika Indonesia melakukan pencegahan serius.
“Ini estimasi,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tersebut.
Masih merujuk data BIN, ada 50 kota/kabupaten prioritas dari 100 kabupaten dengan tingkat risiko tinggi. Sebanyak 49 persen di antaranya berada di Pulau Jawa.
Selanjutnya, ada sepuluh provinsi yang mengalami kekurangan fasilitas kesehatan dalam penanganan Covid-19. Sepuluh provinsi itu adalah Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Aceh, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
Doni mengatakan salah satu alat kesehatan yang masih diperlukan adalah ventilator. Merujuk data yang disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, saat ini ada 8.000-an ventilator yang tersedia di 2.867 rumah sakit seluruh Indonesia, baik negeri maupun swasta.
“Beberapa perlengkapan seperti ventilator masih memerlukan tambahan cukup banyak. Kami akan bekerja sama dengan beberapa pihak,” kata Doni Monardo. (*)