Sampai saat ini, Italia mencatatkan rekor kematian tertinggi di dunia akibat COVID-19. Jumlah itu niscaya akan semakin tinggi andai tak ada intervensi negara.
Tim FKM UI yang terdiri dari Iwan Ariawan, Pandu Riono, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril merancang skenario pemodelan berdasarkan perhitungan yang mencakup jumlah populasi orang dewasa; tingkat reproduksi dasar (basic reproduction rate) bahwa setiap pasien positif COVID-19 minimal menginfeksi dua orang lainnya; jumlah pasien (case rate) yang memerlukan perawatan di rumah sakit; dan waktu penggandaan kasus, yakni 4 hari.Skenario pemodelan dirancang dalam empat kemungkinan:
- Tanpa intervensi,
- Intervensi rendah (mild intensity),
- Intervensi moderat,
- Intervensi tinggi (high intensity).Yang dimaksud intervensi rendah adalah penerapan social distancing secara sukarela (imbauan) dan pembatasan kerumunan. Sementara intervensi moderat ialah tes corona massal (massive rapid test) dengan cakupan rendah dan penutupan sekolah/bisnis. Sedangkan intervensi tinggi yaitu massive rapid test dengan cakupan luas dan social distancing secara wajib (lewat instrumen hukum). Berikutnya, efek ketiga jenis intervensi tersebut diukur dan digunakan untuk memprediksi: 1) Jumlah total kumulatif kasus corona di Indonesia, 2) Jumlah kasus baru harian di Indonesia, 3) Jumlah kematian kumulatif akibat corona di Indonesia.
Hasilnya sebagai berikut:
Baca Juga:Begini Perbedaan Karantina Wilayah dan Lockdown Menurut Mahfud MDJangan Anggap Remeh, 3 Sumber Penularan Corona Menurut Profesor
Prediksi jumlah total kumulatif kasus corona di Indonesia. Foto: Dok. FKM UI
Menurut skenario pemodelan tersebut, virus corona bisa menginfeksi 2,5 juta orang di Indonesia bila negara tak melakukan intervensi; 1,7 juta orang bila dilakukan intervensi ringan; 1,2 juta orang bila dilakukan intervensi moderat, dan 500 ribu “saja” bila intervensi ketat diterapkan.
Prediksi jumlah kasus baru harian di Indonesia. Foto: Dok. FKM UI
Sementara dari kurva berikut di bawah, kasus kematian akibat coronavirus di Indonesia bisa mencapai 240.244 orang bila negara tak mengintervensi, 144.266 orang bila terdapat intervensi ringan, 47.984 orang bila dilakukan intervensi moderat, dan 11.898 orang bila intervensi ketat diterapkan.
Prediksi jumlah kematian kumulatif akibat corona di Indonesia. Foto: Dok. FKM UI
Kesimpulannya: semakin tinggi intervensi negara, semakin lambat laju kasus corona, dan semakin rendah angka kematian.Lebih lanjut, intervensi negara juga berdampak pada beban yang akan ditanggung sistem kesehatan nasional. Semakin minim intervensi, maka kerja sistem kesehatan akan semakin berat melebihi kapasitas yang tersedia.Berdasarkan COVID-19 Modelling Scenarios Indonesia tersebut, tim FKM UI merekomendasikan empat kebijakan, yakni: