Lawan Corona Dua Perdana Menteri Negara Ini Serukan Herd Immunity, Apa Itu?

Lawan Corona Dua Perdana Menteri Negara Ini Serukan Herd Immunity, Apa Itu?
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte (kanan) memberikan salam salam kepada Menteri Perawatan Medis Bruno Bruins untuk mencegah penyebaran virus korona baru di Belanda pada 10 Maret. REMKO DE WAAL / ANP / AFP / GETTY
0 Komentar

“Dengan mengambil pendekatan ini, kebanyakan orang hanya akan mengalami gejala ringan. Kita bisa membangun kekebalan serta memastikan bahwa sistem perawatan dan kesehatan kita mampu mengatasinya,” kata Ruttte dalam pidatonya.

Wacana ini sontak menimbulkan protes keras dari sejumlah kalangan, termasuk para ilmuwan. Menurut mereka, herd immunity bukanlah ide yang baik. Justru dapat meningkatkan jumlah korban jiwa secara drastis.

Mark mengatakan menciptakan kekebalan kawanan untuk coronavirus novel adalah salah satu tujuan utama kebijakan pemerintah Belanda yaitu mengontrol penyebaran virus sambil melindungi kelompok-kelompok rentan, termasuk orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Baca Juga:UPDATE: Pasien Positif Corona di Indonesia 1.414 Kasus dan Meninggal Dunia 122 orang, Sembuh 75Penyemprotan Desinfektan ke Tubuh Manusia Berbahaya, Ini Penjelasan Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19

Pada hari Minggu, 29 Maret negara ini memiliki total 10.886 kasus yang dikonfirmasi, dengan 1.104 kasus baru dalam 24 jam terakhir; 771 total kematian, dengan 132 kematian baru dalam 24 jam terakhir. Setidaknya, ada 972 pasien dalam perawatan intensif, dengan ribuan lainnya dirawat di rumah sakit

Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven

Perdana Menteri Stefan Lofven meminta semua warga Swedia untuk menerima tanggung jawab individu dalam menghentikan penyebaran virus yang cepat karena jumlah pasien dalam perawatan intensif di Stockholm terus meningkat tajam.

Swedia hingga Senin melaporkan 2.016 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 25 kematian, telah menutup universitas dan sekolah menengah atas, melarang pertemuan lebih dari 500 orang, meminta semua warga negara untuk menghindari perjalanan. Dan yang tidak kalah penting menyarankan mereka yang merasa sakit dan berusia di atas 70 tahun untuk tinggal di rumah.

0 Komentar