JAKARTA-Juru bicara untuk Satuan Tugas Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat untuk tidak menyimpan dan mengkonsumsi obat yang dinilai bisa menyembuhkan corona atau covid-19.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut Avigan dan Chloroquine bisa untuk menyembuhkan Covid-19. Bahkan Jokowi mengaku akan memesan 2 juta avigan dan telah menyiapkan 3 juta Chloroquine.
Dalam pernyataanya hari ini, Minggu (22/3), tanpa menyebut jenis obat, Yuri mengatakan obat untuk corona itu hanya bisa didapatkan sesuai dengan resep dokter.
Baca Juga:Update Corona: 48 Meninggal, 29 Sembuh, Ini SebarannyaBeredar Video, Wanita Ini Mengaku Rasanya Terpapar Virus Corona
“Kita sudah mulai menyiapkan rumah sakit tambahan, screening test dengan rapid test, lalu obat-obatan sudah kita miliki. Tetapi obat-obatan ini atas resep dokter, tidak dibenarkan untuk kita simpan sendiri atau minum dengan konteks pencegahan,” kata Yuri jumpa pers di kantor BNPB lewat video streaming, Minggu (22/3).
Lebih lanjut kata Yuri, cara pencegahan yang paling baik adalah membatasi kontak dengan orang sekitar atau disebut social distancing.
Lalu Yuri juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh.
“Jaga imunitas, agar tetap sehat, laksanakan aktivitas ringan di rumah karena makna WFH (kerja dari rumah) bukan berarti tidak melakukan aktivitas,” kata Yuri.
Terkait obat untuk corona itu, Jokowi sebelumnya mengatakan obat itu sudah diuji coba di beberapa negara.
“Obat ini sudah dicoba 1, 2, 3 negara dan beri kesembuhan,” ujarnya Jumat (20/3) lalu.
Ia merinci obat-obatan yang sudah didatangkan ini adalah, pertama, Avigan. Pihaknya saat ini sudah mendatangkan 5.000 obat. “Dan dalam proses 2 juta,” imbuhnya.
Kedua, lanjutnya, Chloroquine. “Kita telah siap 3 juta,” kata dia.
Baca Juga:Ini 5 Obat Efektif Lawan Virus CoronaMisteri Penyebab Meninggalnya 2 Dokter Saat Jalani Rawat Intensif di 2 Rumah Sakit Jakarta
Obat-obat ini, kata Jokowi, akan sampai di tangan pasien melalui dokter yang berkeliling dari rumah ke rumah, rumah sakit, serta puskesmas di kawasan terinfeksi. (*)