WUHAN-Yuli Yang, warga Wuhan yang tinggal di Hong Kong, menulis surat yang sangat menyentuh kepada dunia. Dilansir dari A love letter to Wuhan, from a resilient local watching from afar, ini kutipan isi perasaannya yang ditulis gadis asal Wuhan itu.
Saya adalah seorang gadis Wuhan yang tinggal di Hong Kong. Saat ini, keluarga dekat saya terisolasi di kota asal saya, pusat dari epidemi ini.
Setiap hari, saya mengkhawatirkan keselamatan mereka, kesehatan mereka, dan kondisi mental mereka. Mereka juga merasa khawatir karena tahu saya sangat mengkhawatirkan mereka.
Baca Juga:450 Kasus Corona dan 38 Pasien Meninggal, Ini Pernyataan Lengkap Jubir Pemerintah untuk Penanganan Kasus Virus CoronaIni Spesifikasi Lengkap Oppo Reno 3 di Indonesia
Dengan ini, saya mengacu pada kecenderungan yang muncul di seluruh dunia tentang diskriminasi terhadap orang-orang China, dan terhadap mereka (orang cina) yang terlihat seperti kami, seperti saya.
Virus ini membawa kematian dan ketakutan. Orang-orang melihat infeksi virus dapat menyebar melintasi perbatasan, sehingga mereka menjadi takut terhadap kondisi anak-anak mereka, orang tua, bahkan diri sendiri.
Tetapi virus ini juga mengungkapkan kebenaran yang luar biasa, bahwa kita semua saling berhubungan, jauh lebih dekat daripada yang mungkin kita pikirkan.
Plato, seorang filsuf Yunani menyatakan bahwa manusia adalah bagian dari satu organisme hidup, yaitu alam semesta. Tapi kita tidak perlu melihat ke Plato untuk mengetahui bahwa dunia bisa selamat dari krisis yang terjadi saat ini jika China berhasil, dan China hanya bisa melewatinya ketika Wuhan bisa disembuhkan. Suka atau tidak suka, inilah realitas kesatuan kita.
Saya juga seorang produser berita, saya juga merasa frustrasi dan sangat marah dengan berita yang besifat diskriminatif. Saya bersyukur ada rekan jurnalis saya yang tak kenal lelah, yang terus mengikuti perkembangan perjuangan melawan wabah virus corona ini.
Saya memahami dan mendukung langkah-langkah nyata yang telah dilakukan oleh perusahaan penerbangan, pemerintah dan lembaga untuk kontrol dan pencegahan. Tetapi pada saat yang sama, saya mengajak Anda untuk tidak memasang tembok pembatas pada kami. (*)