JAKARTA-Jenis obat yang berpotensi mampu mengobati sakit akibat virus corona (Covid-19), Hydroxychloroquine, ternyata salah satunya paling banyak diproduksi oleh produsen obat asal Indonesia, yakni PT Kimia Farma Tbk.
Kemampuan Chloroquine dalam mengobati penyakit yang akibatkan oleh virus corona menjadi pembicaraan hangat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengklaim obat malaria tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengalahkan Covid-19.
Selain Trump, beberapa studi klinis yang terus berlangsung di berbagai negara seperti China dan Prancis telah melakukan uji coba terhadap efektifitas obat tersebut dalam mereduksi simptom dari Covid-19 dengan kombinasi antara Chloroquine dan antibiotik Azithromicin.
Informasi tersebut tentunya menjadi kabar gembira, khususnya bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga:Kemkominfo Cabut Stempel ‘Disinformasi’ Soal Chloroquine Dapat Sembuhkan COVID-19Corona Virus Unik, Ini Penjelasan Menhan Israel Naftali Bannet
Kemarin malam (20/3/2020), melalui akun Twitternya Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Budi Gunadi Sadikin menuliskan bahwa Kimia Farma merupakan produsen terbesar choloroquine.
“Salah satu produsen terbesar di dunia adalah .. Kimia Farma – Hydroxycholoroquine is now an official treatment for Covid-19. Cheap cure with high efficacy and safe,” tulis Budi di akun twitternya.
https://twitter.com/budigsadikin/status/1241030649105940480?s=21
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, Kimia Farma membukukan penjualan Rp6,88 triliun. Perolehan itu tumbuh 7,33 persen secara tahunan
Penjualan Kimia Farma masih didominasi pasar domestik sebanyak Rp6,73 triliun. Adaun pasar luar negeri tercatat hanya Rp139,39 miliar.
Pada penutupan perdagangan Jumat (20/3/2020), harga saham KAEF turut melonjak, dipicu sentimen pernyataan Presiden Joko Widodo terkait obat untuk mengatasi virus corona.
Harga saham KAEF naik 11,67 persen ke posisi 670. Sebelumnya, pada 2 Maret 2020, harga saham KAEF juga naik 14,66 persen ke level 665. Pemberitaan penyebaran COVID-19 atau virus corona menyebabkan emiten berbasis obat-obatan, termasuk Kimia Farma mengalami penguatan.
Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto) dan Tanjung Morawa-Medan.
Baca Juga:Honorer K2 Lulus PPPK, Lupakanlah THR dan Gaji ke-13Menkes Terawan Minta Maaf, Ada Apa?
Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Kantor Pusat Entitas beralamat di Jalan Veteran Nomor 9 Jakarta.