YERUSALEM-Indonesia ternyata bukan satu-satunya negara yang melibatkan dinas intelijennya dalam memerangi virus corona. Israel juga menggunakan strategi yang sama.
Kemarin, Selasa (17/3), pemerintah Israel memberikan mandat kepada Shin Bet untuk terlibat dalam penanggulangan corona. Badan intelijen dalam negeri tersebut diberi tugas mengumpulkan informasi mengenai penduduk alias memata-matai rakyat sendiri.
Diberitakan AFP, Israel telah melarang warga untuk keluar rumah, kecuali untuk keperluan penting dan mendesak seperti belanja obat-obatan dan makanan atau pergi ke dokter. Peraturan ketat tersebut diberlalukan setelah 337 orang di Negeri Zionis tersebut dinyatakan positif terjangkiti virus corona.
Baca Juga:Sri Sultan Hamengku Buwono X: Pasien Positif Terinfeksi Virus Corona Bertambah 2 OrangCara Sandiaga Uno Lawan Virus Corona
Dalam rangka melacak pergerakan pembawa virus, Shin Bet telah mendapat izin menggunakan teknologi canggih miliknya untuk mengumpulkan berbagai informasi terkait.
“Shin Bet menyadari bahwa tugas ini memberi kewenangan yang jauh lebih besar ketimbang aktivitas antiteror yang biasa kami lalukan,” ujar Kepala Shin Bet Nadav Argaman dalam keterangan persnya.
Dia pun memastikan bahwa prosedur dan mekanisme pengawasan ketat telah ditetapkan demi mencegah penyimpangan
Perdana Menteri Bejamin Netanyahu menolak memberikan detail tentang teknik pemantauan digunakan. Namun, sebuah dokumen yang bocor ke media setempat menyebutkan bahwa polisi dapat mengambil data pasien corona dari provider telepon seluler, tanpa perintah pengadilan.
Shin Bet kemudian menggunakan data tersebut untuk melacak semua orang yang melakukan kontak dengan pasien dan tempat-tempat yang dikunjunginya dalam periode 14 hari sebelum diagnosa. (afp/jpnn)