Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto namun menegaskan Indonesia belum memikirkan opsi lockdown atau pengisolasian wilayah. Terawan menjelaskan bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah melakukan pencegahan dan menekan risiko penularan penyakit Covid-19.
“Kalau panic attack itu yang paling menghancurkan imunitas kita, jangan sampai paranoid, takut semua menurunkan imunitas kita, dan itu berbahaya. Teman-teman di negara lain mulai shoot optimistis sehingga imunitasnya naik,” kata Terawan.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai penutupan akses dari luar negeri atau lockdown ke Indonesia juga belum perlu diberlakukan di Tanah Air. Ma’ruf beralasan, penanganan Pemerintah saat ini sudah cukup untuk mencegah lebih lanjut penyebaran virus Corona.
Baca Juga:Jabar Terapkan Proaktif Tes COVID -19 kepada ODPRS Dr Sardjito Tangani 2 Pasien Berstatus dalam Pengawasan Corona, Salah Satunya Balita
Ma’ruf menilai, penutupan akses justru akan menimbulkan kepanikan kepada masyarakat.
“Belum ada semacam ada zona-zona penutupan, belum kita (keluarkan), belum perlu. Pemerintah belum menganggap perlu, sehingga bisa menimbulkan dampak yang kepanikan tadi, nanti dampaknya bermacam-macam dan ke mana-mana,” ujar Ma’ruf.
Saat ini, Wapres mengatakan, Pemerintah telah memberlakukan secara ketat masuknya warga negara asing (WNA) dari setidaknya empat negara yang jumlah pasien virus coronanya tinggi sepert Italia, Korea Selatan, Iran dan China. Karena itu ia menilai, hingga saat ini baru sebatas pembatasan WNA dari beberapa negara tersebut.
“Yang kita kenakan empat negara, sekarang masih kita lihat lagi negara-negara lain seperti apa. Empat negara yang sudah diterapkan, yang lainnya itu pemeriksaanya saja yang insentif masuknya itu,” ujarnya.
Wapres mengatakan, saat ini Pemerintah juga terus menganjurkan gerakan hidup sehat (germas) kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Ia juga menyarankan agar masyarakat secara rutin terus memeriksakan kesehatannya.
“Masing-masing, supaya masyarakat lebih waspada terutama menjaga dirinya kemudian juga membatasi kontak dengan pihak yang lain,” ujarnya.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemi karena telah menjangkiti 134.679 orang di 119 negara dengan 69.142 orang dinyatakan sembuh dan 4.973 kematian. (*)