Ketika terdapat tentara yang serius mengirim pasukan ke misi pemelihara perdamaian internasional, mereka harus menganggap bahwa petugas intelijen dari negara lain akan mensurvei kemampuan dan para petugas mereka.
Jadi, organisasi multilateral dan misi mereka di lapangan menawarkan mekanisme berbiaya murah dan efisien bagi pemerintah, untuk menilai kemampuan dan perilaku satu sama lain. Ini pasti sangat menarik bagi negara-negara besar yang bisa mendapatkan sebagian besar data dari organisasi multilateral, bahkan walau mereka sering merasa bahwa institusi tersebut mengganggu.
Walau AS sering berselisih dengan PBB, AS memperoleh keuntungan intelijen yang sangat besar karena menampung institusi tersebut di wilayahnya. Personel NATO di Mali mungkin tidak suka diawasi oleh rekan-rekan China mereka, namun sangat mudah untuk mengintip peralatan militer Beijing di wilayah Afrika daripada di China sendiri.
Baca Juga:Celeng PolitikDiduga Gajah Birahi Penyebab Tewasnya Anggota Babinsa
Meskipun China semakin mampu menggunakan pengaruhnya di Afrika dengan sendirinya, namun Beijing mungkin berharap penguasaan informasinya di Uni Afrika akan memungkinkannya untuk memperluas jejak ekonominya di benua ini, tanpa menimbulkan gesekan dan dendam yang terlalu besar.
Di era ketidakpercayaan internasional yang terus berlanjut, semakin penting bahwa pemerintah memiliki pemahaman yang jelas mengenai rencana dan pandangan masing-masing. Alangkah baiknya jika semua negara berbagi posisi mereka secara terbuka.
Namun mereka tidak akan melakukannya. Justru, semakin penting bahwa badan intelijen utama dapat mengembangkan perkiraan yang kredibel mengenai tujuan dan kapasitas lawan-lawan mereka. Ini mungkin satu-satunya cara bagi mereka untuk menghindari kesalahan perhitungan yang berbahaya tentang tren dan ketegangan internasional.
Jika organisasi dan misi multilateral adalah wadah yang baik bagi dunia untuk saling mengevaluasi, tidak ada gunanya marah atas upaya-upaya mereka. Akan selalu ada mata-mata di dalam dan sekitar organisasi internasional. Richard Gowan menyimpulkan.
Mereka pada akhirnya dapat berbuat lebih banyak untuk mendorong stabilitas internasional, dibandingkan petugas sipil internasional yang lebih terbuka. (*)