JAKARTA-Kementerian Kesehatan (Kemkes) hingga saat ini telah memeriksa 227 spesimen orang yang diduga terjangkit virus corona dari 61 Rumah Sakit (RS) di 25 provinsi.
“Ini tentunya adalah kasus-kasus pasien dengan pengawasan. Sampai data tadi malam hingga pukul 18.00 WIB, kita sudah menerima 227 spesimen yang dikirim dari 61 RS di 25 provinsi,” kata Juru bicara Penanganan Corona sekaligus Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Dari jumlah tersebut, sudah ada dua yang positif corona yaitu pasien kasus 1 dan 2 yang kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Sedangkan 13 orang yang diduga kuat positif Corona. Dari 13 orang, empat di antaranya berasal dari klaster Jakarta yang berkontak dekat dengan pasien kasus 1.
Baca Juga:Ustaz Yusuf Mansur Diperiksa Polrestabes Surabaya, Ada Apa?Siaga COVID-19, PIKOBAR Merambah 13 Kabupaten/Kota di Jabar
“Selain dua orang yang sudah kita laporkan positif, juga ada 13 orang kasus suspect corona juga berada di rumah sakit dan dalam kondisi diisolasi. Sedangkan lainnya 212 dinyatakan negatif,” ujar Achmad Yurianto.
Khusus untuk klaster Jakarta, ia menengarai adanya kemungkinan munculnya subklaster yang diakibatkan empat orang yang diduga kuat positif corona ini melakukan kontak dekat dengan orang-orang di sekitarnya.
“Jadi klaster Jakarta ini, sangat mungkin muncul subklaster. Dari empat orang yang suspect ini, di dalam kelompok yang beda. Jadi dari kelompok dansa, dia pulang, kemudian dia juga punya kelompok lain. Ini sedang kita lacak. Mudah-mudahan sudah kita dapatkan semua,” terang Achmad Yurianto.
Diakuinya, memang ada orang-orang yang menghubungi Kementerian Kesehatan karena merasa melakukan kontak dekat baik dengan dua warga Depok positif corona maupun 13 suspect corona ini. Mereka datang dengan kesadaran sendiri untuk dilakukan pemeriksaan.
“Karena kesadarannya dan kekhawatiranya, mereka menghubungi kami. Dan sudah membuat janji untuk bertemu. Kita akan lakukan pemeriksaan. Kita akan eksplore lebih jelas lagi mengenai kemungkinan ini,” ungkapnya. (*)