GIANYAR-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar menerima kedatangan tiga pasien terduga terjangkit (suspect) corona.
Satu di antaranya dirujuk ke BRSUD Tabanan. Dua pasien masih dirawat di RS Sanjiwani. Sayangnya, RS Sanjiwani belum siap dengan ruang isolasi.
Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, salah satu pasien yang dirujuk ke Tabanan, merupakan warga Rusia, Kalinina Daria.
Baca Juga:Memahami Konflik Muslim dan Hindu di IndiaKiai Profesor
Sebelum tiba di Bali, dia sempat sebulan di Tiongkok. Kemudian sebulan di Filipina. Akhirnya pasien tiba di Bali pada 24 Februari lalu.
Saat tiba di Gianyar, pasien langsung di rontgen. Bahkan diambil sampel darah dan tenggorokan. Hasilnya pasien diduga mengalami psychical pneumonia.
Pasien memiliki riwayat alergi dingin dengan keluhan demam dan batuk.
Senin kemarin (3/3), pasien Kalinina dirujuk ke RSUD Tabanan. Petugas yang merujuk berpakaian khusus.
Pasien Kalinina Daria kemudian dilarikan ke Tabanan sekitar pukul 14.00 dan tiba di Tabanan pukul 15.00 Wita.
Sementara itu, dua pasien terduga Corona, masih dirawat di RS Sanjiwani. Menurut informasi dari tenaga rumah sakit, dua pasien suspect itu dirawat di Ruang Nakula.
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, dr. Ida Komang Upeksa, membenarkan menerima pasien diduga corona. “Kondisinya baik-baik saja,” ujar Upeksa, kemarin.
Namun, dr. Upeksa tidak mau memberikan komentar dan data mengenai pasien. “Itu provinsi yang punya wewenang menjawab. Ini pasien rujukan,” kelitnya.
Baca Juga:Fakta Menarik Liverpool Tersisih oleh Chelsea di Piala FAWHO Singgung Kelangkaan dan Naiknya Harga Masker
Didesak mengenai kondisi pasien, dr. Upeksa mengaku masih menunggu hasil laboratorium yang ditangani oleh Dinas Provinsi Bali.
“Kalau hasilnya negatif, sudah selesai masalahnya,” ungkapnya. Mengenai ruang isolasi khusus corona, kata dia, masih tahap pengerjaan.
“Mudah-mudahan besok sore selesai. Ruang itu dulunya bekas ruang isolasi flu burung,” ujarnya Kata Upeksa ruangannya itu masih perlu tambahan fasilitas.
“Setelah disupervisi oleh provinsi, ada saluran tata udara dan saluran limbah yang perlu ditambah,” jelasnya. Nantinya, ruangan itu akan diisi dengan 8 tenaga medis.
Ruangan itu menampung 2-3 bed pasien. Ketika ruangan jadi, maka pasien terduga corona akan langsung dibawa ke ruang isolasi.
“Syarat ruang isolasi, tidak bercampur dengan pasien lain. Ambulance langsung ke isolasi. Kalau ada pasien evakuasi langsung ke sana,” pungkasnya. (JPR)