BANDUNG — Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Jabar) Iip Hidayat mengatakan, Museum Gedung Sate tetap beroperasi setelah Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan Jabar Siaga 1 COVID-19.
Sebagai langkah antisipatif penyebaran COVID-19, kata Iip, pihaknya akan memasang cairan pencuci tangan (hand sanitizer), dan mengecek suhu badan pengunjung.
“Setelah kemarin berkoordinasi dengan berbagai pihak, Museum Gedung Sate tetap beroperasi dan dibuka untuk umum,” kata Iip di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (4/3/20).
Baca Juga:UPDATE: Virus Corona Menginfeksi 92.861 Orang di 78 Negara, Termasuk Tiongkok23 Anggota DPR Iran Terinfeksi Corona Covid-19
“Tentu kami akan selektif. Artinya, yang agak sakit harus dicek. Yang sehat juga SOP-nya cuci tangan dan dideteksi suhu badannya. Baru bisa masuk,” imbuhnya.
Hal tersebut dilakukan karena pengunjung Museum Gedung Sate tidak hanya wisatawan regional maupun nasional, tetapi juga wisatawan mancanegara.
“Pengunjung setiap minggunya itu, dari Selasa sampai Minggu karena Senin kami tutup, bisa mencapai 2000. Banyak juga wisman yang datang. Maka, langkah antisipatif harus kami lakukan,” ucap Iip.
Iip mengatakan, pihaknya sudah membuat SOP pengunjung Museum Gedung Sate guna mencegah penyebaran virus corona.
Pertama, pengunjung yang memiliki suhu tubuh di atas 37,2 dilarang masuk museum. Lalu, pengunjung harus bersihkan tangan dengan hand sanitizer yang disediakan, dan gunakan masker jika batuk dan pilek.
“Pengunjung harus menghindari kontak fisik secara langsung dengan orang lain. Ketika bersin dan batuk tutup dengan tisu atau siku tangan, dan petugas kami berhak menegur pengunjung yang berperilaku tidak sesuai SOP,” kata Iip.
Selain itu, Biro Umum Setda Provinsi Jabar sudah memasang hand sanitizer di Gedung Sate, Gedung Pakuan, Gedung Merdeka, dan semua tempat yang dikelola Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.
Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil Ajukan Rp60 Triliun Bangun Jabar 2021 80 Persen untuk InfrastrukturBegini Kondisi Terbaru 2 Pasien Virus Corona asal Depok
“Itu langkah antisipatif. Kemudian, khusus di Gedung Sate, kami punya poliklinik, ada dokter. Mungkin sewaktu-waktu kita akan keliling memantau kalau-kalau ada memiliki gejala (COVID-19),” kata Iip.
“Karena yang berkantor ke Gedung Sate itu sekitar 1.000 orang. Dari PNS, Non-PNS, pihak keamanan, dan tamu,” imbuhnya.