NEW YORK-Dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Federal Reserve AS memangkas suku bunga dalam langkah darurat yang dirancang untuk melindungi ekonomi terbesar dunia itu dari dampak virus corona.
Meskipun Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali pandangannya bahwa ekonomi AS tetap kuat, ia mengakui bahwa penyebaran virus telah menyebabkan perubahan material dalam prospek untuk pertumbuhan bank sentral AS.
“Virus dan langkah-langkah yang diambil untuk menahannya pasti akan membebani aktivitas ekonomi, baik di sini maupun di luar negeri, untuk beberapa waktu,” kata Powell dalam konferensi pers tak lama setelah bank sentral mengatakan pihaknya memangkas suku bunga setengah poin persentase ke kisaran target 1,00-1,25 persen.
Baca Juga:Tinggi Kolom Capai 6000 Meter, Bandara Adi Soemarmo Ditutup hingga Hujan Abu VulkanikMulai Masuk Indonesia, Ini Dia 5 Upaya Pencegahan Corona
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, turun 0,41 persen menjadi 97,13. Indeks tergelincir ke level terendah delapan minggu di 96.926 setelah keputusan suku bunga sebelum mengurangi kerugiannya.
“Ini jelas tidak baik untuk dolar,” kata Mark McCormick, kepala global strategi valas di TD Securities.
Sementara AS memiliki ruang untuk memangkas suku bunga, negara-negara maju lainnya telah memangkas suku bunga ke rekor terendah dan mungkin ragu untuk menurunkannya lebih lanjut. Itu kemungkinan akan membebani mata uang AS dan meningkatkan mata uang negara lain, katanya.
Pemotongan suku bunga pada Selasa (3/3) mendorong swap basis mata uang silang euro-dolar tiga bulan ke tertinggi 12 tahun di 0,80 basis poin, naik dari basis 0,29 sehari sebelumnya. Langkah itu menunjukkan pada pengurangan tajam kekurangan dolar.
Langkah The Fed datang tak lama setelah pejabat keuangan Kelompok Tujuh (G7) mengatakan pada Selasa (3/3) bahwa mereka akan menggunakan semua alat kebijakan yang tepat untuk mencapai pertumbuhan global yang kuat dan berkelanjutan dan menjaga terhadap risiko penurunan yang ditimbulkan oleh virus corona yang menyebar cepat.
Aset-aset berisiko global, termasuk ekuitas, terpukul pekan lalu karena investor khawatir tentang dampak ekonomi dari penyebaran virus global.
Safe-haven yen Jepang dan franc Swiss menguat terhadap dolar pada Selasa (3/3/2020), karena investor tetap khawatir tentang dampak ekonomi dari wabah virus corona.