JAKARTA-Kabar yang menyatakan Paus Fransiskus terkena virus Corona ternyata tak benar atau hoaks.
Sebelumnya, sebuah situs di internet mengabarkan Paus Fransiskus terjangkit virus Corona karena terlihat batuk-batuk dan menyeka hidungnya saat memimpin Misa Rabu Abu di Roma, Italia, Rabu (26/2/2020) waktu setempat.
Pada portal bernama MCM News dengan judul “Vatican confirms Pope Francis and aides test positive for Coronavirus” tersebut muncul kali pertama pada Minggu dini hari (1/3).
Baca Juga:Malay FirstArab Saudi Stop Sementara Kegiatan Umrah
Situs tersebut menjelaskan, Paus yang berusia 83 tahun terjangkit corona sehingga membatalkan malam misa di Roma. Bukan hanya Paus, dua pembantunya juga dikabarkan terjangkit hal yang sama.
Kendati begitu, ketika redaksi menelusuri kebenaran berita ini, sebuah akun Twitter, @CindyOtis_ menyatakan berita tersebut adalah berita palsu alias hoax.
Akun Twitter dengan 28 ribu pengikut ini digadang-gadang adalah milik mantan agen Central Intelligence Agency (CIA). Sekarang Cindy memberitakan informasi kebenaran sebuah isu. Dalam cuitannya, Cindy menjelaskan alasan situs MCM News mengabarkan berita hoax.
Menurutnya, domain situs tersebut diregistrasi pada 2016 oleh seorang domain squatter atau pembuat domain liar di China. Namun, pada 26 Februari, registrasi tersebut berubah.
Pertama, artikel tersebut ditulis dengan buruk, seolah-olah ditulis dengan Google Translate.
“Jika anda mengklik tautan di bagian atas situs laman ke akun media sosial yang seharusnya terlampir di situs, itu adalah tautan mati. Mereka hanya menyegarkan beranda,” lanjutnya.
Selanjutnya, tidak ada halaman “Tentang Kami” atau yang sejenisnya yang menjelaskan siapa yang menjalankan situs. Terlebih, tidak ada nama penulis dalam artikel tersebut,
Baca Juga:Museum Sejarah Rasulullah Dibangun di Indonesia, Begini PenampakannyaBuntut Umroh Distop, Indonesia Rugi 2,5 Triliun per bulan, Arab Saudi Lebih Gede Lagi
Lalu, hanya ada kurang lebih 30 artikel yang diunggah ke situs tersebut.
Kemudian tidak ada media resmi yang melaporkan klaim atas kebenaran berita tersebut. Hanya akun Twitter acak yang mulai menautakannya.
“Saya perhatikan bahwa artikel tersebut dtandai di beranda sebagai ‘Showbiz’,” cuitnya.
Di akhir, Cindy menjelaskan, krisis yang terjadi akibat corona adalah target pelaku disinfo untuk mencari keuntungan.
Sementara itu, sekitar 30 menit setelah Cindy mengunggah cuitannya, MCM News menghapus artikel tersebut.