Selain enam orang itu, empat orang ditahan di Manokwari, satu orang di Jayapura, dan tujuh orang di Balikpapan. Kemudian, satu orang di Timika, 23 orang di Fakfak, dan 15 orang di Sorong. Mereka semua masih menunggu sidang.
Veronica Koman berujar di awal periode pertamanya pada 2015, Presiden Jokowi membebaskan lima tahanan politik Papua. Hal ini dipandang masyarakat sebagai langkah yang penuh dengan harapan baru bagi Papua. “Namun pada awal dari periode keduanya saat ini, terdapat 57 orang yang dikenakan makar yang sedang menunggu sidang. Langkah ini hanya akan memperburuk konflik di Papua,” katanya.
Korban Meninggal akibat Operasi Militer di Papua
Tim ini juga menyerahkan nama-nama orang yang meninggal sepanjang 4 Desember 2019 sampai 2 Februari 2020, saat operasi militer di Nduga, Papua. Mereka yang meninggal tak hanya aktivis Papua tetapi juga masyarakat sipil.
Baca Juga:Soal Penjara, Pakai Nama Lucinta Luna atau Muhammad Fatah?UPDATE: Korban Tewas Akibat COVID-19 Lebih 1000 Orang, Pejabat Tinggi China Dicopoti
Total jenderal, ada 243 orang yang meninggal. Dengan rincian, 38 orang perempuan, 110 orang anak-anak, dan 95 lelaki.
Veronica mengatakan Presiden Jokowi secara langsung telah memegang data nama tahanan dan korban tewas di Papua. “Termasuk nama-nama dari 110 anak-anak dari total 243 sipil yang meninggal, akankah Presiden tetap tidak mengindahkan permintaan tersebut?” ujarnya.