Fasilitas tersebut mempunyai tingkat keselamatan untuk penanganan agen biologi atau biosafety level 2 dan 3 serta biorepository.
Siswanto mengatakan laboratorium bisa melakukan pengujian spesimen dengan menggunakan mesin PCR dari materi genetik yang terdapat di spesimen yakni RNA.
Balitbangkes memainkan peranan melakukan uji konfirmasi lab untuk mendeteksi virus, sedangkan hasil pengujian laboratorium diserahkan kepada Kementerian Kesehatan.
Baca Juga:Serahkan Bantuan Hibah Kepemudaan dan Olahraga, Kang Emil: Jadilah Mesin Jabar Juara Lahir BatinDubes RI Siap Angkat Potensi Jabar di Prancis
“Kita adalah rujukan nasional untuk penyakit new emerging dan reemerging. New emerging adalah penyakit baru muncul dan belum muncul sebelumnya dan menyerang manusia,” tuturnya. (Antara)