KARAWANG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar memiliki empat strategi guna mengembangkan kepariwisataan Jabar, yakni memperbaiki akses, membuat destinasi wisata baru, menggelar event Tourism Summit, dan mengakselerasi desa wisata.
“Kalau kita berangan-angan jadi negeri yang Juara Pariwisata, kita bisa. Karena Allah SWT menakdirkan kita negeri yang indah alamnya dan manusianya kreatif,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– saat mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin membuka Musyawarah Nasional XVII 2020 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Resinda, Kabupaten Karawang, Senin (10/2/20).
Kang Emil menyatakan, Pemda Provinsi Jabar terus menggali potensi pariwisata di semua daerah. Selain itu, dia sudah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar untuk mengembangkan wisata air. Mulai dari danau, sungai, sampai irigasi.
Baca Juga:English For Ulama Batch II: Dakwah Keindahan Islam kepada DuniaDukungan Inter Milan untuk China Perangi Virus Corona
“Saya selalu bilang semua tempat di Indonesia adalah destinasi pariwisata. Saya bahkan menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) supaya jangan hanya irigasi (fungsi dasar air) saja yang diurus. Tetapi sungainya, danaunya, setiap permukaan air harus ada fungsi sosial ekonominya. Itulah prinsip yang kami terapkan tentang pentingnya memberi nilai tambah,” ucapnya.
Menurut Kang Emil, Jabar memiliki destinasi wisata yang lengkap. Mulai dari wisata gunung, laut, religi, sampai desa, ada di Jabar.
“Kita ingin memperbaiki kenyamanan wisatawan. Jawa Barat juga negeri indah dengan penduduk hampir 50 juta. Tahun lalu kami targetkan 49 juta wisatawan yang datang 60 juta, semua senang,” katanya.
Dalam musyawarah tersebut, Wapres RI mengatakan bahwa pariwisata menjadi atensi pemerintah untuk mendongkrak perekonomian nasional. Sebab, kata Wapres RI, pariwisata merupakan sektor yang berdampak langsung peningkatan pendapatan masyarakat. Guna mengembangkan pariwisata, Wapres RI menekankan 3A, yakni aksesibilitas, atraksi, dan amenitas.
“Amenitas sebagai fasilitas pendukung pariwisata bertujuan memberikan kenyamanan bagi wisatawan, seperti akomodasi, kuliner, pusat informasi, pusat oleh-oleh, kesehatan, keamanan, komunikasi, bank, air bersih dan listrik,” katanya.
“PHRI berperan penting dalam mendukung kebutuhan amenitas pariwisata, khususnya terkait sarana akomodasi dan kuliner,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani mengatakan, musyawarah nasional tersebut menjadi momentum tepat untuk memasukkan Karawang sebagai daerah dengan potensi wisata sejarah yang tinggi.