JAKARTA-Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia membantah adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan aktivis dan pengacara HAM, Veronica Koman di Canberra, Australia.
“Tidak ada pertemuan tersebut. Saya tidak mendengar (ada pertemuan Jokowi dan Veronica)” ujar Jurubicara Kemlu, Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/2).
Tak hanya pihak Kemenlu, klaim Veronica Koman yang mengaku bahwa timnya bertemu Presiden Joko Widodo dalam rangka menyerahkan sejumlah dokumen berisi sata tahanan politik dan korban tewas di Papua juga dibantah pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra.
Baca Juga:Pemda Provinsi Jabar Hattrick SAKIP AUpaya Pemda Provinsi Kembangkan Pariwisata Jabar
“Selamat malam, tidak ada pertemuan Presiden Jokowi dengan VK (veronica Koman),” tulis Penerangan Sosial & Budaya KBRI Canberra, Ghofar Ismail.
Dalam siaran pers yang juga diunggah di akun facebooknya, Veronica mengaku telah menyerahkan data tahanan politik dan korban tewas dalam konflik Papua kepada Jokowi ketika berkunjung ke Canberra, Australia.
“Tim kami di Canberra telah berhasil menyerahkan dokumen-dokumen ini langsung kepada Presiden Jokowi. Dokumen ini memuat nama dan lokasi 57 tahanan politik Papua yang dikenakan pasai makar, yang saat in sedang ditahan di tujuh kota di Indonesia,” ujar Veronica.
Veronica juga mengaku telah menyerahkan nama beserta umur dari 243 korban sipil yang telah meninggal selama operasi militer di Nduga sejak Desember 2018, baik karena terbunuh oleh aparat keamanan maupun karena sakit dan kelaparan dalam pengungsian.
Jokowi sendiri melakukan kunjungan ke Australia untuk mengikuti beberapa agenda. Salah satunya adalah untuk menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. (rmol)