JAKARTA-Jumlah kematian akibat epidemi virus Corona baru di China melonjak menjadi 803 pada hari Minggu (9/2/2020) waktu setempat, setelah adanya 81 kematian baru di Provinsi Hubei, yaitu provinsi dimana virus mematikan itu berkembang.
Dikutip dari AFP, jumlah korban sekarang lebih tinggi daripada jumlah kematian global yang disebabkan oleh virus Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), yang menewaskan 774 orang pada tahun 2002-2003 lalu.
Dalam laporan hariannya, komisi kesehatan Hubei juga mengkonfirmasi 2.147 kasus baru di pusat provinsi, tempat wabah yang juga dikenal sebagai virus Corona muncul sejak bulan Desember tahun lalu. Sekarang ada lebih dari 36.690 kasus terinfeksi yang dikonfirmasi di seluruh Tiongkok.
Baca Juga:Warga Amerika Serikat Meninggal Dunia Setelah Didiagnosis Terinfeksi Virus Corona di WuhanMesin Heli Kobe Bryant Tak Rusak, Hasil Akhir Penyelidikan Tunggu 12 hingga 18 Bulan
Virus baru itu diyakini telah muncul tahun lalu di suatu pasar yang menjual hewan liar di ibu kota Hubei, yaitu Kota Wuhan. Kota yang menjadi perhatian dunia karena wabah Corona pertama kali muncul di kota ini, sebelum menyebar ke seluruh negeri.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Sabtu, jumlah kasus yang dilaporkan setiap hari di China “stabil,” tetapi memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah virus Corona telah mencapai puncaknya.
Kementerian Luar Negeri Jepang juga mengonfirmasi kabar seorang pria Jepang berusia 60-an dengan dugaan infeksi virus itu juga meninggal di rumah sakit di Wuhan.
Satu-satunya kematian akibat Virus Corona yang dilaporkan terjadi di luar daratan China adalah seorang pria asal Negeri Tirai Bambu di Filipina dan seorang pria berusia 39 tahun di Hong Kong.(*)