VIRUS Wuhan membuat saya hampir ‘lupa permanen’ menulis perkembangan terbaru di Amerika.
Bahkan lupa juga bahwa besok adalah ulang tahun ke-2 DI’s Way. Begitu ingat sudah sangat terlambat.
Saya harus tiga kali memutar kembali pidato Presiden Donald Trump ini. Yang di depan forum gabungan DPR dan Senat itu. Yang disebut pidato State of the Union itu. Yang panjangnya 1,5 jam itu.
Baca Juga:Seorang Tentara Thailand Ngamuk di Mall, 17 Orang TewasUPDATE: Kematian Akibat Virus Corona Melonjak Jadi 803 Jiwa di China
Inilah pidato yang dibuka dan ditutup dengan adegan permusuhan. Yang didemonstrasikan dua tokoh puncak eksekutif (Presiden Trump) dan legislatif (Ketua DPR Nancy Pelosi).
Tentu Ketua DPR-lah yang menyilakan presiden naik podium. Presiden Trump lantas mampir ke meja pimpinan DPR untuk menyerahkan map. Isinya: naskah pidato yang akan ia bacakan.
Pelosi pun berdiri untuk menerima map itu. Lalu mengulurkan tangannyi untuk menjabat tangan presiden. Sang presiden langsung melengos menuju podium.
Diperlakukan begitu Pelosi terlihat sangat tenang. Tangannyi yang sudah terjulur terlihat tidak cepat-cepat ditarik. Tapi wajahnyi tetap tenang. Tidak mengekspresikan kekecewaan atau ejekan. Begitu matang ekspresi politiknyi.
Namun ketika Trump nyaris menyelesaikan pidatonya terjadilah adegan ‘pembalasan yang lebih kejam’. Tiba-tiba Pelosi berdiri. Dia meraih kertas pidato Trump yang ada di mejanyi. Lalu merobeknya, kreeek. Robekan itu dia empaskan di atas meja. Pelosi mengambil lagi sisa kertas pidato yang masih utuh: kreeeeek, dirobeknyi lagi. Sobekannya ditaruh di atas sobekan pertama.
Dia ambil lagi sisa kertas pidato itu. Dia kreeek lagi. Ambil lagi. Kreeeeek lagi. Sampai empat kali. Sampai kertas pidato itu terobek semua.
Lalu tumpukan sobekan pidato tersebut dia jadikan satu tumpukan. Lalu dia ambil untuk diempaskan di meja.
Baca Juga:Warga Amerika Serikat Meninggal Dunia Setelah Didiagnosis Terinfeksi Virus Corona di WuhanMesin Heli Kobe Bryant Tak Rusak, Hasil Akhir Penyelidikan Tunggu 12 hingga 18 Bulan
Adegan penyobekan itu terjadi di belakang punggung Trump yang lagi mengucapkan kalimat terakhir pidatonya.
Tidak ada perubahan di wajah Trump. Tumben. Tidak muncul ciri khas emosionalnya.
Pun Pelosi. Saat menyobek-nyobek kertas pidato itu wajahnyi tidak menunjukkan emosi atau kemarahan.
Itulah dua wajah pemain watak yang akan menarik perhatian para sutradara Hollywood.