JAKARTA-Dua mesin helikopter yang membawa legenda Los Angeles Lakers Kobe Bryant, putrinya Gianna, dan tujuh orang lainnya, menunjukkan tidak mengalami “kerusakan internal yang parah”. Itu berdasarkan keterangan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) seperti dikutip Reuters hari ini (8/2).
Pada 16 Januari lalu, rombongan Kobe tewas dalam kecelakaan helikopter di California. Laporan NTSB juga menyimpulkan bahwa baling-baling rusak itu selaras dengan rotasi saat terjadi tumbukan.
Laporan setebal 11 halaman itu melaporkan bahwa tidak ada tanda-tanda adanya kesalahan pada mesin helikopter jenis Sikorsky S-76B tersebut.
Baca Juga:Ayatollah Ali Khamenei: Iran Bakal Dukung Kelompok Bersenjata PalestinaBendera Oranye
Anggota direksi NTSB Jennifer Homendy mengungkapkan bahwa dua hari setelah tragedi tersebut, fokus penyelidikan terarah kepada awan, kabut, dan jarak pandang di sekitar situs kecelakaan.
Video keamanan memperlihatkan bahwa helikopter itu hilang ketika memasuki kabut. Itu terjadi sebelum helikopter itu jatuh.
NTSB juga mengutip keterangan seorang saksi yang bersepeda gunung di puncak bukit. Dia menyebutkan bahwa heli itu muncul dari balik bukit dan berputar ke kiri sebelum jatuh beberapa detik kemudian.
Posisinya tak jauh dari pesepeda tersebut.
Menurut NTSB sang pilot memang berpengalaman dan memiliki sertifikat instruktur. Saat itu pilot bernama Ara Zobayan itu terbang dengan panduan visual biasa. Padahal dalam keadaan seperti itu, dia harusnya dipandu oleh instrumen pesawat.
Beberapa saat sebelum kontak radar, Zobayan mengatakan kepada menara pengawas udara bahwa dia berusaha naik di atas kabut itu.
Beberapa saat kemudian, heli itu oleng ke kiri dan menukik untuk kemudian terhempas ke daratan pada kecepatan 72 km perjam dan akhirnya terbakar.
NTSB menyatakan bahwa kesimpulan akhir dari penyelidikan mereka akan dirilis dalam tempo 12 hingga 18 bulan ke depan. (Antara/JP)